“Menangkap Angin”
Abu Nawas kaget ketika ia
diperintahkan oleh Baginda Raja untuk menangkap angin. Baginda Raja hanya
memberikan waktu kepadanya 3 hari, ini merupakan jebakan dari sang Raja untuk
dapat menjatuhkan Abu Nawas, karena jika Abu Nawas tidak bisa menjawab maka ia
akan dipenjarakan. Tentu Ini merupakan pekerjaan rumah bagi Abu Nawas, ia harus
berpikir bagaimana cara memenjarakan angin, sedangkan angin tidak dapat
terlihat. 2 hari Abu Nawas berpikir namun ia belum mendapatkan suatu ide.
Mungkin kali ini ia harus berhadapan
pada hukuman penjara karena tidak bisa menjawab pertanyaan Raja. Ia pun
berjalan gontai menuju istana. Disela-sela kepasrahannya pada takdir ia ingat
akan sesuatu, yaitu Aladin dan lampu wasiatnya.
“Bukankah jin itu tidak terlihat?”
ia bertanya pada dirinya sendiri. Kemudian ia berjingkrak kegirangan. Lalu ia
berlari pulang untuk menyiapkan segala sesuatunya kemudian menuju istana
kembali.
Dengan tidak sabar Baginda bertanya
kepada Abu Nawas.
“Sudahkah engkau berhasil memenjarakan
angin, hai Abu Nawas?”
“Sudah paduka yang mulia.” Jawab Abu
Nawas dengan muka berseri-seri sambil mengeluarkan botol yang sudah disumbat.
Kemudian ia menyerahkan botol itu.
Baginda menimang-nimang botol itu.
“Mana angin itu Abu Nawas?” tanya
Baginda.
“Ampun tuanku, angin tidak dapat
terlihat, apabila Paduka ingin tahu angin, tutup botol itu harus dibuka
terlebih dahulu.” Abu Nawas menjelaskan. Setelah tutup botol dibuka Baginda
mencium bau busuk. Bau kentut yang begitu menyengat hidung.
“Bau apa ini Abu Nawas?!” tanya
Baginda marah. “Ampun tuanku yang mulia, tadi hamba buang angin dan hamba
masukkan kedalam botol. Karena hamba takut angin yang hamba buang itu keluar
maka hamba memenjarakannya dengan cara menyumbat mulut botol.” Kata Abu Nawas
ketakutan.
“Kau memang pintar!.” Ujar Baginda
lemas.
“Hamba sudah cukup pusing memikirkan
hal ini.” Ucap Abu Nawas.
“Lalu apa maksudmu?” Baginda mulai
bingung.
“Baginda harus memberi saya hadiah!”
Pinta Abu Nawas.
“Kalau tidak? Kau ingin memeras
seorang Raja?” Gusar Baginda.
“Kalau tidak hamba akan menceritakan
pada khalayak ramai bahwa Baginda telah dengan sengaja mencium bau kentut
saya.” Jelas Abu Nawas.
“Hah? Baiklah permintaanmu
kukabulkan.” Ujar Baginda.
Dwi
Prasetyaningsih Maryadi
Peternak Sapi
Ada seorang
peternak sapi yang cukup berhasil dan punya beratus-ratus ekor sapi.
Pada suatu
hari datanglah seorang petugas peternakan yang menyamar dan bertanya “Setiap
hari sapi-sapi ini bapak beri makan apa?”
Peternak “Oh
saya beri makan rumput-rumput saja.”
“Kalo begitu
bapak saya denda karena telah memberi makan sapi-sapi ini secara tidak layak.”
kata si petugas. “Bapak saya denda 2 juta.”
Akhirnya
selang beberapa minggu kemudian petugas tadi datang kembali dan menanyakan hal
yang sama kepada si peternak. “Bapak beri makan apa sapi-sapi ini?” kata si
petugas.
Si peternak
menjawab “Saya beri makan keju, hamburger dan susu.”
“Kalo begitu
bapak saya denda 3 juta rupiah karena memberi makan di luar batas sewajarnya!!”
kata si petugas.
Eh akhirnya
seminggu kemudian datang lagi si petugas menayakan hal sama kepada si peternak.
“Bapak beri makan apa sapi-sapi ini…??” tanya si petugas.
“Begini Pak”
jawab si peternak, “setiap hari semua sapi-sapi ini saya beri uang
masing-masing tiga ribu rupiah, terserah mereka mau makan di mana…!!”
Jin Pengabul Permintaan
JIN :
HUAHUAHUHAUHAUHA……..UHUKUHUK Kalian sudah membangunkan aku dari tidurku
sebutkan 1 permintaan kalian?
Remaja 1 :
wooww asiiiiiik, saya minta BIR/Minuman Keras terenakkkkkkkkk!!!
JIN : OKEEEE
(di siapkanlah ruangan dengan penuh bir berkelas dunia untuk 10 tahun)
Remaja 2 :
Giliran gue nih, gue minta cewek yang asiiiiik banget !!
JIN : Itu
mah gampaang! (disiapkannya ruangan dengan cewe cantik cantik selama 10 tahun)
Remaja 3 :
kalau gue mah, minta rokok yang paling UWENAAAAK !
JIN : NIH
MAKAN TUH ! (disiapkannya ruangan penuh dengan rokok dari seluruh dunia selama
10 tahun)
10 tahun
kemudian!
Keluarlah
mereka dari tempat persembunyiannya masing-masing ..
Remaja 1
jalan sempoyongan dan akhirnya meninggal karena terlalu banyak meminum bir…
Remaja 2
jalan dengan sangat lemas karena terkena AIDS
Remaja 3
jalan dengan gagah…
JIN terheran
heran lalu bertanya : kok lo sehat amat?
Remaja 3 :
JIN KAMPRET ! korek apinya manaaa?
Tukang Daging
Suatu pagi
lewatlah seorang penjual daging. “Dageeeng! Dageeeeennngg! !!” teriaknya.
Seorang ibu
rumah tangga yang sedang sakit gigi sewot banget mendengar teriakan si tukang
daging.
Ibu: “Hei
tukang daging! Lu kagak punya otak ya….!!!??? ”
Tukang
daging : “Wah kebetulan gak punya, Bu. Hari ini daging semua…”
Dwi
Prasetyaningsih Maryadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar