Aku mencintaimu dalam diam dan sabar. Sederhanakan? Ngeliat
kamu bahagia aja aku ikut bahagia kok.
Terkadang memang benar jika cinta butuh pengorbanan, ngorbanin perasaan
contohnya. Sakit? Tentu iya, banget malah. Tapi semua itu bisa terobati kok
kalau kamunya nyaman, seneng dan pastinya selalu bahagia atas apa yang membuatmu
bahagia itu. Aku disini Cuma bisa jadi penonton dibelakangmu yang selalu
menjadi cermin atas dimana kamu tersenyum aku ikut tersenyum dan dimana kamu
bersedih aku ikut bersedih.
Memiliki? Hah, ga semua apa yang kita inginin itu harus
tercapai, itu namanya egois. Dan aku ga seegois itu, begitupun cinta. Cinta itu
hadir atas pertemuan antara dua hati yang saling berjuang, dan aku hanya
berjuang sendiri. Aku punya sebuah rasa yang begitu tulus hingga aku bisa
menghadapi semua ini, apa itu cinta? Cinta bisa membuat pemerannya menjadi
orang paling bodoh yang hanya mementingkan logika daripada perasaan, yang rela
menyilet perasaannya demi orang yang dia sayang. Cukup konyol ketika orang
diperjuangkan tak pernah tau bahkan menyadari akan hal itu. Yang dicinta hanya
bisa menari-nari bahagia tanpa tau ia telah menari diatas pisau yang menancap
dihati orang lain.
Berkorban ga semudah itu, butuh mental batin yang kuat untuk
menghadapi semuanya. Selalu berfikir untuk menyerah dari semuanya, tapi entah
kenapa hati berkata “jangan”. Mungkin hati masih ingin memperjuangkan yang tak
pasti. Namun yakinlah, pasti bakal ada "saatnya untuk berhenti karena telah lelah.... "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar