Minggu, 12 April 2015

Ini cinta? Kok sakit?

Aku mencintaimu dalam diam dan sabar. Sederhanakan? Ngeliat kamu bahagia aja aku ikut bahagia kok.  Terkadang memang benar jika cinta butuh pengorbanan, ngorbanin perasaan contohnya. Sakit? Tentu iya, banget malah. Tapi semua itu bisa terobati kok kalau kamunya nyaman, seneng dan pastinya selalu bahagia atas apa yang membuatmu bahagia itu. Aku disini Cuma bisa jadi penonton dibelakangmu yang selalu menjadi cermin atas dimana kamu tersenyum aku ikut tersenyum dan dimana kamu bersedih aku ikut bersedih.
Memiliki? Hah, ga semua apa yang kita inginin itu harus tercapai, itu namanya egois. Dan aku ga seegois itu, begitupun cinta. Cinta itu hadir atas pertemuan antara dua hati yang saling berjuang, dan aku hanya berjuang sendiri. Aku punya sebuah rasa yang begitu tulus hingga aku bisa menghadapi semua ini, apa itu cinta? Cinta bisa membuat pemerannya menjadi orang paling bodoh yang hanya mementingkan logika daripada perasaan, yang rela menyilet perasaannya demi orang yang dia sayang. Cukup konyol ketika orang diperjuangkan tak pernah tau bahkan menyadari akan hal itu. Yang dicinta hanya bisa menari-nari bahagia tanpa tau ia telah menari diatas pisau yang menancap dihati orang lain.
Berkorban ga semudah itu, butuh mental batin yang kuat untuk menghadapi semuanya. Selalu berfikir untuk menyerah dari semuanya, tapi entah kenapa hati berkata “jangan”. Mungkin hati masih ingin memperjuangkan yang tak pasti. Namun yakinlah, pasti bakal ada "saatnya untuk berhenti karena telah lelah.... "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar