Rabu, 21 Januari 2015

Cerpen "Ketika Sehat Itu Mahal"


 “Ketika Sehat Itu Mahal”


                “Hassscccccccim.....” suara bersin pun terdengar menggelegar dikelas yang sunyi oleh pelajaran produktif. Suara bersin pun tak lama terdengar bersahut-sahutan.
                Dan ternyata biang dari semua ini merupakan ulah Vania yang merupakan murid kelas 10 disebuah sekolah negeri. Ya Vania merupakan penyebar utama virus flu ini. Vania tidak hanya terkenal dengan anak yang paling sering terkena flu dikelas. Dalam sebulan bisa dihitung jari kondisi kesehatan Vania itu baik. Teman-teman sekelas Vania pun mulai jengkel melihat Vania yang selalu membuat orang menjadi terjangkit oleh Virus RNA yang dibawa olehnya, maklum saja Flu berasal dari famili Orthomyxoviridae yang merupakan penyakit menular. Namun mereka tidak berani menanyakan mengapa Vania selalu terkena flu, hal ini dikarenakan Vania memiliki sifat pendiam dan tertutup. Tentu saja teman-temannya menjadi segan. Vania pun hanya bisa tertunduk ketika dirinya selalu bersin-bersin setiap saat.
                Keesokkan harinya, tepatnya dihari Sabtu telah menjadi rutininas setiap Sabtu pagi disetiap sekolah untuk melaksanakan Senam pagi. Seluruh siswa dan siswi pun membentuk barisan untuk melakukan “Senam Kebugaran Jasmani”. Ada hal yang membuat  murid kelas 10 merasa aneh pada hari ini karena tiada suara bersin yang menemani Sabtu pagi mereka disekolah. Mengapa? karena Vania tidak masuk sekolah. Padahal biasanya walaupun Vania sakit, namun ia pasti selalu hadir disekolah, karena ia tidak ingin ketinggalan pelajaran sekolah. Akhirnya seusai senam mereka pun segera menemui walikelas mereka untuk menanyakan kabar Vania, jawaban sang walikelas pun sontak mengejutkan. Vania masuk rumah sakit dan telah di opname dari kemarin seusai pulang sekolah.
                “Vania lo apa kabar? Kami kangen banget sama elo tau gak?! Kelas sepi banget tanpa suara bersin elo!”
                Setelah satu jam menjenguk Vania, mereka ternyata telah mengenal Vania yang sesungguhnya. Vania menceritakan semua isi hatinya pada teman-temannya. Teman-teman Vania pun sadar bahwa Vania tidak salah sepenuhnya. Vania juga merasa hidupnya menjadi terganggu oleh Flu yang tak kunjung sembuh itu.

                Di hari selanjutnya mereka pun datang kerumah Vania yang terletak tak jauh dari sekolah mereka, disana mereka dapat melihat langsung kondisi rumah Vania yang banyak terdapat unggas milik ayahnya. Ayah Vania merupakan kolektor Burung, namun ada hal yang disayangkan, kondisi disekitar rumah Vania itu tidak higienis, sehingga Vania lah yang menjadi korbannya. Rumah Vania kelihatan kurang terawat dengan baik. Hal ini yang menyebabkan Vania menjadi sering terkena Flu. Udaranya tidak segar dan Vania pun enggan memperhatikan kondisi lingkungan sekitarnya, hingga ia harus dirawat dirumah sakit dan tidak dapat mengikuti pembelajaran disekolah. Vania merasa rugi dan ia pun akhirnya sadar bahwa ia harus selalu menjaga kebersihan sekitarnya dan kesehatan itu sangat mahal harganya. Mengapa? Karena dengan kondisi yang sehat ia dapat melakukan aktifitasnya dengan baik tanpa terganggu, tidak seperti terbaring seperti sekarang ini diRumah Sakit. Dan Vania pun berjanji akan menjadi pribadi yang lebih sehat setelah ia keluar dari Rumah Sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar