“OPTIMIS DAN PESIMIS”
PENGERTIAN
OPTIMIS
Optimis dalam Islam, khususnya dalam Ilmu Tasauf yang
mempelajari tentang diri manusia, lebih dikenal dengan istilah raja’. Raja’ (harapan) merupakan suatu maqam bagi
orang yang berjalan menuju Allah dan hal (sifat mental) bagi orang yang
menuntut dan ingin mencapai ketinggian budi.
Optimis berarti satu harapan untuk mendapatkan hasil terbaik
dari situasi tertentu dan merupakan satu
keyakinan bahwa kita mampu, dan itu yang membuat kita termotivasi untuk
berusaha. Setiap manusia harus memiliki
optimisme dalam menjalani kehidupan. Dengan sikap optimis, langkah kita akan
tegar menghadapi setiap cobaan dan menatap masa depan penuh dengan keyakinan.
Karena garis kehidupan setiap manusia sudah ditentukan-Nya. Tugas kita adalah
hanya berusaha, berpikir dan berdoa. Atau kita harus luruskan niat dan
sempurnakan ikhtiar.
Pengertian optimis menurut para ahli :
·
Ibnu Qudamah al-Muqadasi
Optimis adalah sesuatu yang terlintas di dalam hati yang merupakan harapan pada masa yang akan datang. Rasa lapang dada karena menantikan yang diharapkan dimana hal yang diharapkan itu memang mungkin terjadi.
Optimis adalah sesuatu yang terlintas di dalam hati yang merupakan harapan pada masa yang akan datang. Rasa lapang dada karena menantikan yang diharapkan dimana hal yang diharapkan itu memang mungkin terjadi.
·
Imam Qusyairi
Optimis adalah terpikat hati kepada sesuatu yang diharapkan yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
Optimis adalah terpikat hati kepada sesuatu yang diharapkan yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
·
Imam al-Ghazali
Hakikat Optimis adalah kelapangan hati dalam menantikan hal yang diharapkan pada masa yang akan datang dalam hal yang
mungkin terjadi.
Hakikat Optimis adalah kelapangan hati dalam menantikan hal yang diharapkan pada masa yang akan datang dalam hal yang
mungkin terjadi.
·
M.Ali Ghanim Ath-Thawil
Optimis berarti harapan, pandangan yang positif, ketenangan hati, bijaksana dan juga berarti semua aktivitas kebaikan yang mengandung makna optimis.
Optimis berarti harapan, pandangan yang positif, ketenangan hati, bijaksana dan juga berarti semua aktivitas kebaikan yang mengandung makna optimis.
·
Ubaydillah
Optimisme berarti meyakini adanya kehidupan yang lebih bagus dan keyakinan itu digunakan untuk menjalankan aksi yang lebih bagus guna meraih hasil atau yang lebih bagus.
Optimisme berarti meyakini adanya kehidupan yang lebih bagus dan keyakinan itu digunakan untuk menjalankan aksi yang lebih bagus guna meraih hasil atau yang lebih bagus.
AYAT DAN HADITS TENTANG SIKAP OPTIMIS
وَلَا تَهِنُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
“Dan janganlah kamu merasa hina dan janganlah kamu bersedih
padahal kalianlah yang paling tinggi jika kalian beriman”. (Ali Imran : 139)
“Dan janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya
tidak orang berputus asa itu melainkan kaum yang kafir”. (Yusuf : 87)
Rasulullah saw. bersabda:
قال الرسول ص م : ” إنّ الله يحب الفألً و يكرهُ
التساؤُم”
“Sesungguhnya Allah mencintai sikap optimis dan membenci sikap
putus asa”
Imam
Hasan Al Banna berpesan kepada kita:
الإمام الشهيد: ” لاَ تَيْأسُوا فَلَيْسَ
اليَأْسَ مِنْ أَخْلاَقِ المُسْلِمِيْن… فَإِنَّ حَقَائِقَ اليَوْمِ أَحْلاَمُ
الأَمْسِ… وَ أَحْلاَمُ اليَوْمِ حَقَائِقُ الغَدِ.
“Janganlah kalian berputus asa karena putus asa bukanlah akhlak
muslim. Sesungguhnya realita hari ini impian kemarin dan impian hari ini adalah
realitas hari esok.”
CIRI-CIRI ORANG OPTIMIS
·
Berfikir positif. Orang
yang optimis yakin dalam melakukan usaha, kemudian percaya diri bahwa usahanya
akan mencapai hal yang diinginkannya. Berpikir positif adalah salah satu sikap
yang dimiliki oleh orang yang optimis. Akan tetapi, orang optimis juga realistis,
bahwa setelah usaha dengan maksimal namun sesuatu yang diinginkan belum
tercapai mungkin ini adalah hal yang terbaik untuk dirinya.
·
Siap menghadapi tantangan. Orang
yang optimis siap menghadapi tantangan-tantangan dalam kehidupannya.
·
Percaya diri. Orang yang optimis cenderung
berpandangan positif termasuk dalam menilai suatu peristiwa yang terjadi dalam
kehidupannya.
·
Pandai bersyukur. Orang optimis yakin dengan
kemampuan yang dimiliki diri serta senantiasa bersyukur terhadap sesuatu.
CONTOH
SIKAP OPTIMIS
·
Dahulu
Rasulullah dan para sahabat yakin bisa merubah peradaban dengan peradaban
Islam, walaupun dengan berbagai kekurangan pada awalnya baik harta, pengikut,
atau sarana yang lain, tetapi dengan keyakinan yang kuat dan usaha yang
optimal, juga doa yang senantiasa dipanjatkan ke hadirat Allah Swt, Islam bisa
memegang peradaban. Yakinlah, bahwa setiap keyakinan akan menghasilkan sesuatu,
bisa 100%, bisa lebih, dan juga bisa kurang, tetapi selalu ada hasilnya.
·
Seorang siswa/siswi yang
mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) dia berharap akan lulus dan
diterima di perguruan tinggi yang ia pilih.
·
Seseorang ingin bekerja di
sebuah perusahaan swasta, kalau ia berfikir optimis, tentu dia akan berusaha
mengajukan lamaran dan berharap agar lamaran diterima serta dapat bekerja di
perusahaan tersebut.
PENGERTIAN PESIMIS
Kebalikan dari sikap optimis adalah sifat
pesimis. Sifat pesimis dapat diartikan berprasangka buruk terhadap Allah SWT.
Seseorang yang pesimis biasanya selalu khawatir akan memperoleh kegagalan,
kekalahan, kerugian atau bencana, sehingga ia tidak mau berusaha untuk mencoba.
Sikap
Pesimis adalah adalah suatu sikap yang menganggap bahwa segala sesuatu itu pada
dasarnya adalah buruk, jelek, jahat atau negatif. Orang yang yang pesimis
biasanya mempunyai pemikiran bahwa dalam hidupnya penuh kebimbangan, keraguan,
tidak yakin akan kemampuan dirinya sendiri, kepercayaan diri yang mudah goyah serta mudah berputus asa apablai
menemui kegagalan atau kesulitan.
Orang yang pesimis akan selalu mencari
berbagai alasan dengan cara menyalahkan keadaan dan orang lain sebagai dalih
pembenaran untuk melindungi dirinya sendiri. Orang yang pesimis lebih
mempercayai bahwa kesuksesan itu hanya karena keberuntungan, nasib atau karena
kebetulan.
HADIST
TENTANG SIKAP PESIMIS
Sikap pesimis adalah sikap yang
dilarang atau tidak diperkenankan dalam ajaran islam dan haram hukumnya. Hal
ini berdasarkan dalil hadits Nabi.
·
Al-Bazzar
dan Ath-Thabrani meriwayatkan dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda:
"Bukan
dari golongan kami orang-orang yang bersikap pesimis dan melempar dengan
kerikil adalah salah satu perbuatan menyembah kepada selain Allah".
·
Ibnu
Adiy meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
إِذَا تَطَيَّرْتُمْ فَامْضُوْا وَ عَلَى اﷲِ فَتَوَكَّلُوْا ٠
"Jika
kamu melihat alamat (gejala) kesialan, janganlah pesimis, kerjakan apa yang
hendak kalian kerjakan dan kepada Allahlah kalian bertawakkal/menggantungkan
diri".
·
Al-Baihaqi
meriwayatkan dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
مَنْ عَرَضَ لَهُ مِنْ هَذِهِ الطِّيَرَةِ شَىْءٌ فَلْيَقُلُ ׃ اللَّهُمَّ لاَ طَيْرَ إِلاَّ طَيْرُكَ ٬ وَلاَ خَيْرَ إِلاَّ خَيْرُكَ٠
"Barang
siapa tampak kepadanya sesuatu yang dianggap bakal mendatangkan sial (umpamanya
dengan melihat burung terbang dari arah kanan ke kiri) maka hendaklah membaca:
'Allahumma la Thaira illa Thairuk, wa la Khaira illa Khairuk'. (Ya Allah tidak
ada kesialan kecuali yang telah Engkau tentukan, dan tidak ada kebaikan
melainkan yang datang daripada-Mu).
CIRI-CIRI
ORANG PESIMIS
·
Orang
pesimis biasanya cepat ragu dan gusar
·
Orang
pesimis senantiasa melihat kesulitan, kesusahan dalam setiap kesempatan
·
Orang
pesimis selalu cepat berkata ‘tidak tahu’, tidak bisa, tidak mungkin.
·
Orang
pesimis merasa selalu berduka, luka dan prahara dirasakan selalu hadir setiap
saat, dan mengira bahwa hidup hanya berbalut rasa sakit.
·
Orang
pesimis menjadi sosok yang kurang percaya diri karena lebih banyak menghitung
‘hal yang tidak menyenangkan’.
·
Orang
pesimis sedikit-sedikit kecewa, sedikit-sedikit merasa langkahnya salah, lebih
banyak keluhan dan mudah menyerah.
·
Si
pesimis seolah hidupnya penuh curiga, melihat kehidupan bagaikan warna
hitam-putih saja.
·
Si
pesimis gemar menunda pekerjaan dan merasa tak termotivasi.
CONTOH
SIKAP PESIMIS
·
Apabila
kita sedang menghadapi ujian dan kita merasa bahwa ujian itu sangat sulit lalu,
kita menjawabnya asal-asalan. Dalam hal ini, rasa pesimis itu dapat muncul dari
dalam diri kita. Disamping karena kita tidak belajar dengan keras, kita juga
meremehkan soal tersebut. Sehingga, pada saat kita merasa kesulitan dalam
mengerjakan soal tersebut, pikiran-pikiran negatif akan nilai kita membuat kita
mengambil jalan keluar paling mudah,yaitu mencontek pekerjaan teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar