Hari demi hari terus berganti dan bisikkan itu selalu
menghantuiku. Aku bingung! Aku pusing! Aku lelah mencari jalan keluar dari
masalah dihatiku ini. Sudah berapa kali aku bertanya kepada Tuhan tapi belum
juga menemukan jawabannya. Disaat aku tengah termenung sendiri, aku sudah
bertekad kuat untuk mengakhiri hubungan ini, namun disaat kamu ada disampingku,
apa yang bisa ku lakukan? malah aku hanya bisa tersenyum dan tertawa kecil
sembari menutupi tekadku dan menguburnya dalam dalam. Kenapa bisa begitu? Aku
pun tak pernah paham. Apakah ini yang namanya cinta? Apa yang harus ku perbuat?
Karna hati membuat ku tak tega mengakhirinya....
Mengumpulkan keberanian untuk pergi darimu juga bukan hal yang mudah. Ada hati yang ku biarkan patah dan basah. Ada rindu yang kuabaikan saat mengadu. Karena memang, ada satu hal yang akhirnya kumengerti, kadang kita dengan sengaja menghabiskan waktu untuk menunggu orang yang takkan pernah datang. Dan yang harus kulakukkan, jika aku tak lagi bisa mengumpulkan keberanian untuk mencintaimu, aku harus mengumpulkan keberanian untuk meninggalkanmu.
Mengumpulkan keberanian untuk pergi darimu juga bukan hal yang mudah. Ada hati yang ku biarkan patah dan basah. Ada rindu yang kuabaikan saat mengadu. Karena memang, ada satu hal yang akhirnya kumengerti, kadang kita dengan sengaja menghabiskan waktu untuk menunggu orang yang takkan pernah datang. Dan yang harus kulakukkan, jika aku tak lagi bisa mengumpulkan keberanian untuk mencintaimu, aku harus mengumpulkan keberanian untuk meninggalkanmu.
Padahal sisi baikmu sempurna dimataku, kamu ga pernah
ngomong kasar sama aku, kamu selalu ngasih senyum bahagia setiap menatapku,
kamu selalu ngehibur aku dengan tingakah konyolmu, kamu selalu sharing cerita
keseharianmu, kamu buat aku melting.. Ah
kamu... kamu selalu dan selalu indah disini, dihatiku ..
Ada yang bertanya begini..
“kenapa kamu masih saja tetap mencintai dia walaupun kamu tau, kalian tidak akan mungkin bisa bersatu?”
“sama alasannya seperti kamu tetap bernafas walaupun kamu tau suatu saat nanti kamu tetap akan mati”
Simple kan?
“kenapa kamu masih saja tetap mencintai dia walaupun kamu tau, kalian tidak akan mungkin bisa bersatu?”
“sama alasannya seperti kamu tetap bernafas walaupun kamu tau suatu saat nanti kamu tetap akan mati”
Simple kan?
Selain mendoakanmu dan menitipkanmu kepada Tuhan, aku bisa
apa?
Menyalahkan waktu dan keadaan?
Memaksakan kehendakku?
Atau menuntut Tuhan untuk mempersatukan kita?
TIDAK!
Aku hanya ingin menyerahkan semua yang kurasakan dan yang terjadi pada Tuhan. Aku percaya jika memang Tuhan menakdirkan untuk menjadi teman hidup dan punya rencana yang terbaik untuk kita, Dia pasti memberikan jalan untuk kita bersatu. Aku hanya bisa mendoakanmu. Kelak jika kau di takdirkan bukan untukku, setidaknya aku pernah menyebutmu di setiap doaku. Cukup aku dan Tuhan yang tau.
Semoga kita bertemu dihari lain. Mungkin ketika waktu dan keadaan sudah berubah menjadi lebih baik. Amin.
Menyalahkan waktu dan keadaan?
Memaksakan kehendakku?
Atau menuntut Tuhan untuk mempersatukan kita?
TIDAK!
Aku hanya ingin menyerahkan semua yang kurasakan dan yang terjadi pada Tuhan. Aku percaya jika memang Tuhan menakdirkan untuk menjadi teman hidup dan punya rencana yang terbaik untuk kita, Dia pasti memberikan jalan untuk kita bersatu. Aku hanya bisa mendoakanmu. Kelak jika kau di takdirkan bukan untukku, setidaknya aku pernah menyebutmu di setiap doaku. Cukup aku dan Tuhan yang tau.
Semoga kita bertemu dihari lain. Mungkin ketika waktu dan keadaan sudah berubah menjadi lebih baik. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar