Rabu, 22 Juni 2016

Yang 'lebih' menghargai cintamu

Pernahkah kamu berharap pada seseorang?
Kamu berharap kebaikannya, kehadirannya, perhatiannya, kasih sayangnya ...
Tapi
Seringkah engkau dikecewakannya, menangis karenanya, disakiti olehnya
Lalu
Pantaskah kamu masih berharap padanya? Ataukah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit itu adakah kebahagiaan yang kamu dapatkan? Apakah dengan kecewamu, dia berubah menjadi baik? Apakah dengan tangismu, dia akan hadir? Ataukah dengan perasaan sakit hatimu, dia menyayangimu?
Mungkin jawabannya TIDAK
Jadi
Bukankah ini saatnya untuk kamu pergi, berpaling, menjauh?
Setidaknya pergilah dari rasa kecewa itu. Berpalinglah untuk tetesan airmata itu. Menjauhlah untuk membahagiakan hatimu.
Sulitkah itu bagimu?
Jika “YA”
Pikirkanlah betapa dia tak pernah mengharapkanmu, mempedulikanmu, memikirkanmu.
Tanpa kamu sadari
Kamu telah hanyut dalam harapan, impian dan angan kosongmu
Sedikit kata darinya sudah membuat kamu merasa diperhatikan
Sedikit senyum darinya sudah membuat kamu berpikir dia peduli
Sedikit kabar darinya sudah membuat kamu terlena, tak beranjak
Ya
semua yang sedikit itu saja sudah membuat kamu bahagia
Yang sedikit bahkan semu, sudah membuat kamu bertahan
Untuk apa?
Untuk sesuatu yang KOSONG, tak pernah dia pikirkan, bukan apa-apa untuknya, DIA TIDAK TAHU, BAHKAN TAK AKAN PEDULI
Dan esok, lusa, nanti ataupun detik yang akan datang
Kamu akan kecewa, menangis dan sakit hati lagi
Tidakkah semua itu CUKUP?
Saatnya kamu melangkah
Mendaki di terjal kehidupan dan mengalir bagai air sungai
Jangan bertahan untuk harapan yang tak pernah ada
Jangan menunggu hembus angin yang lalu
Jangan sampai kamu terbangun dalam keadaan remuk
Selagi kamu bisa berdiri
Selagi airmatamu belum habis
Selagi hatimu belum bernana
Biarlah sakitnya terasa hari ini
Esok luka itu akan mengering
Biarlah dia menjadi bagian kenanganmu
Tapi dia tak lagi menghancurkanmu
Bahkan ketika kamu pergi
Dia tak akan menangisimu
Mungkin dia tak menyadarinya
Karena kamu bukan yang diharapkannya
Kamu bukan yang dipikirkannya
Kamu bukanlah apa-apa baginya
Jangan pernah menoleh lagi untuknya
Jika hari ini kamu sadar siapa dia
Besok, tahun depan, sepuluh tahun lagi
Dia akan menjadi orang yang sama
Yang tak pernah memperdulikanmu
Yang hanya memberimu sedikit kata, sedikit senyum
Yang akan menumpahkan air matamu
Menggoreskan rasa kecewa
Dan mengguratkan luka dihatimu
Maka
PERGILAH, PERGILAH
Biarkan hari ini adalah akhir dari kecewamu
Biarkanlah airmata itu menetes sederas derasnya
Dan biarkan rasa sakit itu menghujam dalam
Tapi itu yang TERAKHIR untuknya
Itu yang TERAKHIR
Ingat!
Tuhan tidak menciptakan satu orang didunia ini
Bukalah hatimu
Diluar sana masih banyak yang menginginkanmu
Cukuplah dirimu untuk mereka yang siap menerimamu
Dan yang lebih menghargai cintamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar