Kamis, 30 Juni 2016

Dengan mencintaimu..

Dengan mencintaimu, aku tau bahagia dan sedih secara bersamaan. Jujur aku sangat amat bahagia kita masih bisa ngejalanin hari bersama-sama sampai didetik ini. Aku bahagia melihat caramu untuk mempertahankan aku ketika aku ingin pergi. Aku bahagia ketika hubungan yang berawal dari ketidaksengajaan dan iseng ini bisa bertahan hingga mencapai angka tahunan.. sebenarnya, bukan perihal seberapa lama kita bersama namun lebih ke seberapa banyak kenangan yang kita ukir itu selama kita bersama. Aku senang masih bisa tertawa lepas dan saling berbagi cerita bersamamu, melihat kekonyolanmu.. aku tak pernah bosan.. namun dibalik kebahagiaan aku itu tersimpan sedih yang tak banyak orang tau bahkan kamu sendiri juga tak pernah tau. Yaa aku memang tak bercerita soal ini. Bagaimana bisa jika sedihku itu karenamu lalu aku ceritakan padamu? Lol! Lebih baik ku simpan sendiri cerita sedihku itu. Sampai disaat aku nulis ini, aku percaya bahwa memang benar kamu menyayangiku namun kamu menyayangiku mungkin hanya sekadarnya. Aku bisa bilang begitu karna aku tak banyak melihat usahamu menunjukkan rasa sayang itu. Aku tak tau entah ini hanya perasaanku semata atau memang benar adanya. Kadang kala aku merasa menjadi wanita egois yang selalu ingin harimu kamu habiskan bersamaku.

Kadang aku mencoba untuk memperkuat hati dan mencoba memastikan bahwa aku bisa tanpa kamu. Namun semakin aku ngeyakinin diri sendiri semakin jiwa aku itu berontak.. nyatanya, aku selalu ingat kamu.

Kalau ditanya apa specialnya kamu? Aku tak pernah tau. Yang aku tau aku sayang samamu dan yang pasti aku selalu nyaman kalo lagi ngabisin waktu bersamamu. Walaupun kadang Cuma hal-hal yang tidak penting namun terasa berharga aja waktu yang terlewati.
Yang selalu terpikirkan olehku adalah.. sampai kapan kita mau seperti ini? Saling mengikat namun tanpa kejelasan. Apakah ini semua berakhir dengan “wasting time?” terkadang selalu ada keinginan untuk mundur dan mengakhiri semuanya namun disaat itu juga kamu bilang “don’t go.....” disatu sisi aku ingin tetap melangkah tanpa memperdulikan omonganmu, namun disatu sisi aku juga belum siap  sepenuhnya. Aku bingung...

Sedih ga sih ketika aku tau aku nyaman ngejalanin sesuatu tapi disatu sisi aku juga mesti cari cara buat ngebunuh rasa nyaman aku itu? Aku bahagia, tapi aku takut bahagia aku itu yang nantinya bakal nyakitin aku.


Dan ada satu hal yang tak pernah aku percaya, bahwa semakin hari nyatanya aku semakin menyayangimu :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar