Haiiiiiiiiiiiiii!
Hari baru, tanggal baru dan pastinya diri yang baru. Sudah
lama rasanya tidak menulis diblog. HAHA kurasa aku sedang menikmati duniaku
sekarang, dalam edisi mencoba bangkit. Eh apasih wkwk
Alhamdulillah yang kurasakan sekarang lebih baik dari yang
sebelum-sebelumnya, aku dapat bernafas lega. Menghirup aroma kesendirian dengan
bahagia. Memang benar kata pepatah yang mengatakan "Kamu tidak tahu apakah
kamu bisa melakukannya, sampai kamu benar-benar melakukannya". Ya,
kurasa itu sangat tepat! Dulu aku sangat takut mencoba, bahkan jangankan
melakukannya, membayangkannya saja rasanya tidak sanggup. Tapi ternyata? After time
goes on, semuanya baik-baik saja. Dan aku bisa melewatinya, walaupun belum
sampai diujungnya. Namun perlahan dengan pasti aku bisa melakukannya.
Aku sadar, bahwa banyak orang-orang disekelilingku yang amat
sayang sama aku. Ya! Mereka keluarga, sahabat, dan teman-temanku. Yang selalu
ngesupport aku, ngasi saran ini itu. Dengerin cerita aku panjang lebar selama
ini walaupun pada akhirnya semua yang disaranin itu gagal aku lakuin wkwk. Mungkin
selama ini aku terlalu memaksakan diri, sampai akhirnya aku mengabaikan
nasehat-nasehat positif dari mereka semua. Dengan sadar, sekarang aku telah
berhenti. Mungkin karna terlalu lelah setelah jauh berjalan namun tak
mendapatkan apa-apa. Aku ingin beristirahat dari semuanya, dan aku sadar bahwa
bahagia bukan perihal saling mencintai atau menyayangi. Menciptakan dunia
sendiri juga bisa bahagia kok. Dan aku percaya bahwa setiap akhir pasti
pertanda akan ada awal yang baru.
Jika ada yang tertawa, mungkin dia tidak mengetahui seberapa
besar perjuanganku mencintaimu atau mungkin ada yang bertanya, “udah? Segitu aja?”
Buat yang nanya begini, mungkin dia gak ngerasain yang namanya susah tidur,
bahkan gabisa tidur semalaman Cuma karna nungguin orang yang belum tentu tau
kalo dia ditungguin. Ga nafsu makan seharian karna kepikiran sesuatu. Uring-uringan
gak jelas karna digantungin. Berusaha menyibukkan diri untuk ngelupain sesuatu.
Kebayang ga rasanya? Jangan dibayangin deh. Pasti bakal bilang aku “bego” HAHA.
Gapapa, terserah mau bilang apa. Tapi yang jelas aku gak pernah nyesel kok
ngelakuin itu semua. Setidaknya aku banyak belajar dari apa yang aku alami dan
untuk bekal dikedepannya nanti agar tak terulang hal yang sama. Dan yang paling
penting, aku banyak pengalaman berharga.
Teruntuk kamu..
Dan pada akhirnya benar, kamu ninggalin aku walaupun kamu sendiri yang memintaku untuk stay. Pergilah.. ini yang terbaik buat kita, aku tak perlu susah payah lagi membujukmu untuk mengakhiri ini semua lagi. Aku hanya berharap kamu lakuin ini karna kamu sadar atas semuanya. Aku juga tak pernah marah, bahkan aku ingin mengucapkan terimakasih untuk pernah menyayangiku, make a lots of good or bad memories. Detik yang berlalu adalah sebuah pelajaran. Terimakasih telah menjadi hikmah dari pelajaran yang terjadi. Dan sekarang kita udah jalan dikehidupan masing-masing. Oh iya bukan kita, tapi aku dan kamu.. Oh iya, aku tau dibalik sisi tidak pedulimu terhadapku sekarang ini, kamu masih mengingatku, dan menganggapku ada. Walaupun itu Cuma secuil. Hal itu terbukti seminggu yang lalu, kamu menyempatkan diri untuk pamit, menepati janjimu dahulu saat kita masih bersama-sama. Makasih udah ngehargain aku dengan sekedar mengingat janji itu. Disini, aku Cuma bisa mendoakan dirimu, kesuksesanmu, dan kebahagianmu. As always, kamu tetap teman baikku.
Dan pada akhirnya benar, kamu ninggalin aku walaupun kamu sendiri yang memintaku untuk stay. Pergilah.. ini yang terbaik buat kita, aku tak perlu susah payah lagi membujukmu untuk mengakhiri ini semua lagi. Aku hanya berharap kamu lakuin ini karna kamu sadar atas semuanya. Aku juga tak pernah marah, bahkan aku ingin mengucapkan terimakasih untuk pernah menyayangiku, make a lots of good or bad memories. Detik yang berlalu adalah sebuah pelajaran. Terimakasih telah menjadi hikmah dari pelajaran yang terjadi. Dan sekarang kita udah jalan dikehidupan masing-masing. Oh iya bukan kita, tapi aku dan kamu.. Oh iya, aku tau dibalik sisi tidak pedulimu terhadapku sekarang ini, kamu masih mengingatku, dan menganggapku ada. Walaupun itu Cuma secuil. Hal itu terbukti seminggu yang lalu, kamu menyempatkan diri untuk pamit, menepati janjimu dahulu saat kita masih bersama-sama. Makasih udah ngehargain aku dengan sekedar mengingat janji itu. Disini, aku Cuma bisa mendoakan dirimu, kesuksesanmu, dan kebahagianmu. As always, kamu tetap teman baikku.