Kamis, 10 Desember 2015

Fyi. Aku Benci Caramu!

AKU BENCI KAMU!!!!!
Aku benci kamu ketika kamu mengangkatku ketempat yang paling tinggi lalu kamu juga yang menghepaskanku.
Aku benci kamu ketika kamu mengukir begitu banyak janji namun kamu juga yang mengingkarinya.
Aku benci kamu ketika kamu menahanku untuk tetap disini namun kamu juga yang menyianyiakanku.
Seharusnya kamu tau bahwa menjadi aku bukanlah perkara yang mudah. Jadi orang yang serba tau semua tentangmu namun justru tersakiti karena mengetahuinya. AKU BENCI SEMUA ITU!
Andai waktu bisa diulang, aku ingin menutup telinga dan mata rapat-rapat dari semua informasi tentangmu. Biarlah aku menjadi wanita yang bodoh tak tahu apa-apa tentangmu namun setidaknya tidak menambah luka hatiku. Bersamamu aku terlalu banyak belajar tentang sabar yang sampai sekarang masih kujalani. Aku tak tau, entah sabarku ini nanti akan berakhir bahagia atau bahkan sabar ini yang membunuhku:’)
Menangis? Udah jadi makananku sehari-hari. Hingga bahkan sekarang airmataku tak tau lagi bagaimana cara untuk menangisimu. Ia sudah terlalu lelah olehmu.
Aku bahagia? Itu yang kamu tau, aku bahagia dan baik-baik saja. HAHA tapi itu menurutmu. Aku Cuma tak ingin terlihat terlalu lemah didepanmu. Hanya karena perasaan padamu yang belum bisa kusingkirkan hingga saat ini. Begitu bodohnya aku... aku sadar namun aku sendiri tak mengerti kadang apa yang aku lakukan. Seolah semuanya terjadi sendiri bahkan tanpa kendaliku.
Menjadi diam seakan tak terjadi apa-apa itu sakit. Lebih sakit rasanya daripada kamu meninggalkanku dengan alasan yang jelas. Itu lebih baik ku pikir.
Sesekali merenunglah.. Apa yang sudah kamu lakukan kepadaku? Bagaimana rasanya menjadi seseorang yang diabaikan? Bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tak pernah menjadikanmu satu-satunya? Atau, bagaimana rasanya mencintai seseorang yang meragukan perasaanmu? Itu yang kurasakan. Jika akhirnya kini aku memilih pergi. Lalu, mencintai orang baru. Jelaskanlah, pada bagian mana aku bersalah kepadamu? Tidak perlu dijawab, perasaanmu padamu tak lagi ada. Meskipun ada, akan kubunuh secepatnya

Aku benci dia? Mungkin ya! Kamu sendiri yang membuatku membencinya, bahkan disaat aku tak mengenalnya sedikitpun dan disaat dia mungkin juga salah satu korban dari permainanmu. Aku benci kalian..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar