AKU BENCI KAMU!!!!!
Aku benci kamu ketika kamu mengangkatku ketempat yang paling
tinggi lalu kamu juga yang menghepaskanku.
Aku benci kamu ketika kamu mengukir begitu banyak janji
namun kamu juga yang mengingkarinya.
Aku benci kamu ketika kamu menahanku untuk tetap disini
namun kamu juga yang menyianyiakanku.
Seharusnya kamu tau bahwa menjadi aku bukanlah perkara yang
mudah. Jadi orang yang serba tau semua tentangmu namun justru tersakiti karena
mengetahuinya. AKU BENCI SEMUA ITU!
Andai waktu bisa diulang, aku ingin menutup telinga dan mata
rapat-rapat dari semua informasi tentangmu. Biarlah aku menjadi wanita yang
bodoh tak tahu apa-apa tentangmu namun setidaknya tidak menambah luka hatiku. Bersamamu
aku terlalu banyak belajar tentang sabar yang sampai sekarang masih kujalani. Aku
tak tau, entah sabarku ini nanti akan berakhir bahagia atau bahkan sabar ini
yang membunuhku:’)
Menangis? Udah jadi makananku sehari-hari. Hingga bahkan
sekarang airmataku tak tau lagi bagaimana cara untuk menangisimu. Ia sudah
terlalu lelah olehmu.
Aku bahagia? Itu yang kamu tau, aku bahagia dan baik-baik
saja. HAHA tapi itu menurutmu. Aku Cuma tak ingin terlihat terlalu lemah
didepanmu. Hanya karena perasaan padamu yang belum bisa kusingkirkan hingga
saat ini. Begitu bodohnya aku... aku sadar namun aku sendiri tak mengerti
kadang apa yang aku lakukan. Seolah semuanya terjadi sendiri bahkan tanpa
kendaliku.
Menjadi diam seakan tak terjadi apa-apa itu sakit. Lebih sakit
rasanya daripada kamu meninggalkanku dengan alasan yang jelas. Itu lebih baik
ku pikir.
Sesekali merenunglah.. Apa yang sudah kamu lakukan kepadaku? Bagaimana rasanya menjadi seseorang yang diabaikan? Bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tak pernah menjadikanmu satu-satunya? Atau, bagaimana rasanya mencintai seseorang yang meragukan perasaanmu? Itu yang kurasakan. Jika akhirnya kini aku memilih pergi. Lalu, mencintai orang baru. Jelaskanlah, pada bagian mana aku bersalah kepadamu? Tidak perlu dijawab, perasaanmu padamu tak lagi ada. Meskipun ada, akan kubunuh secepatnyaAku benci dia? Mungkin ya! Kamu sendiri yang membuatku membencinya, bahkan disaat aku tak mengenalnya sedikitpun dan disaat dia mungkin juga salah satu korban dari permainanmu. Aku benci kalian..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar