PASAR PERSAINGAN TIDAK
SEMPURNA
Pasar
persaingan tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisasi secara
sempurna, atau bentuk pasar di mana salah satu ciri dari pasar persaingan
sempurna tidak terpenuhi. Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas pasar
monopoli, oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik.
A. Pasar Monopoli
Pasar
monopoli adalah suatu keadaan pasar di mana hanya ada satu kekuatan atau satu
penjual yang dapat menguasai seluruh penawaran, sehingga tidak ada pihak lain
yang menyainginya atau terdapat pure monopoly (monopoli murni). Contoh pasar
monopoli antara lain perusahaan negara, dan perusahaan minyak bumi serta gas
alam.
Sebab-sebab terjadinya
pasar monopoli antara lain:
1) penguasaan bahan
mentah,
2) penguasaan teknik
produksi tertentu,
3) pemberian hak
istimewa dari pemerintah (misalnya hak paten),
4) adanya lisensi
(pemberian izin kepada perusahaan tertentu yang ditunjuk),
5) adanya monopoli yang
diperoleh secara alamiah,
6) memiliki modal yang
besar (karena penggabungan perusahaan),
7) memiliki prestasi dan
keahlian yang tidak dimiliki orang lain,
8) adanya keterbatasan
pasar.
Ciri-ciri pasar monopoli
di antaranya sebagai berikut.
1) Di dalam pasar hanya
terdapat satu penjual.
2) Jenis barang yang
diproduksi tidak ada barang penggantinya (nosubstituties) yang mirip.
3) Adanya hambatan atau
rintangan (barriers) bagi perusahaan baru yang akan masuk ke dalam pasar
monopoli.
4) Penjual ini tidak
memengaruhi harga serta output dari produk lain yang dijual dalam perekonomian.
Kebaikan pasar monopoli
antara lain sebagai berikut.
1) Industri-industri
yang berkembang banyak yang bersifat monopoli.
2) Mendorong untuk
adanya inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya.
3) Tidak akan mungkin
timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan monopoli akan
semakin besar.
Sementara itu, kelemahan
pasar monopoli sebagai berikut.
1) Timbul ketidakadilan
karena keuntungan banyak dinikmati oleh produsen.
2) Tidak efisiensinya
biaya produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara penuh
penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan.
3) Konsumen merasa berat
karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan
monopoli.
4) Adanya unsur
eksploitasi terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi.
Untuk mencegah timbulnya
dampak negatif adanya monopoli, maka pemerintah harus ikut campur tangan,
misalnya dalam hal penetapan harga maksimum dan penetapan Undang- Undang Antimonopoli
atau UU yang mengatur ekspor impor.
b. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah
suatu keadaan pasar di mana terdapat beberapa produsen atau penjual menguasai
penawaran, baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam
bekerja sama.
Contoh pasar oligopoli
antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja, industri
rokok, dan industry sabun mandi.
Ciri-ciri pasar
oligopoli di antaranya sebagai berikut.
1) Terdapat sedikit
penjual (3 sampai dengan 10) yang menjual produk substitusi, artinya yang
mempunyai kurva permintaan dengan elastisitas silang (cross elasticity of
demand) yang tinggi.
2) Terdapat rintangan
untuk memasuki industri oligopoli. Hal ini karena perusahaan yang ada dalam
pasar hanya sedikit.
3) Keputusan harga yang
diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh perusahaan yang lain
dalam industri.
Berdasarkan ciri
tersebut, maka seorang ahli ekonomi P. Sweezy memperkenalkan kurva permintaan
patah (Kinked Demand). Menurutnya, kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan oligopoli patah pada satu titik harga tertentu untuk mencerminkan
perilaku produsen oligopoli.
Asumsi tentang teori
kurva permintaan patah di antaranya:
1) industri telah
dewasa, baik dengan diferensiasi produk maupun tanpa diferensiasi produk,
2) jika suatu perusahaan
menurunkan harga, maka perusahaan lainnya akan mengikuti dan menandingi
penurunan harga tersebut,
3) jika perusahaan
menaikkan harga, maka perusahaan lainnya dalam industri tidak akan
mengikutinya.
Kebaikan pasar oligopoli
antara lain sebagai berikut.
1) Industri-industri
oligopoly bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru yang paling
pesat,
2) Terdorong untuk
berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos produksi,
3) Lebih mampu
menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian.
Adapun kelemahannya
antara lain sebagai berikut.
1) Kemungkinan adanya
keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati produsen.
2) Tidak efisiensi
produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata yang
minimum.
3) Kemungkinan adanya
eksploitasi konsumen maupun buruh.
4) Terdapat kenaikan
harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro.
c. Pasar Monopolistik
Pasar persaingan
monopolistik adalah pasar yang terjadi bila dalam suatu pasar terdapat banyak
produsen, tetapi ada diferensiasi produk (perbedaan merk, bungkus, dan
sebagainya) di antara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing
produsen.
Jadi, model pasar
persaingan monopolistik pada dasarnya sama dengan model pasar persaingan
sempurna, hanya saja dalam pasar monopolistik diperkenalkan adanya diferensiasi
produk, sehingga produk
yang dijual bersifat heterogen (beragam). Istilah diferensiasi produk di sini
ditentukan secara riil dua barang yang tidak berbeda, namun dapat dianggap
berbeda oleh konsumen. Pasar ini juga mengakui adanya kekuasaan monopoli
tertentu yang timbul dari penggunaan merk dan tanda dagang yang berbeda. Oleh
sebab itu, kurva permintaannya mempunyai kemiringan negatif. Contoh pasar
persaingan monopolistik adalah rumah makan, tukang cukur, dan perusahaan
angkutan.
Kebaikan pasar
monopolistik antara lain sebagai berikut.
1) Konsumen memiliki
banyak pilihan barang.
2) Produsen dapat
menentukan harga sendiri-sendiri dalam satu pasar karena tidak ada persaingan.
3) Masing-masing
monopolistik mempunyai keuntungan sendiri-sendiri karena memiliki pasar
(konsumen) sendirisendiri.
Sementara itu,
kelemahannya antara lain sebagai berikut.
1) Tidak efisiennya
produksi karena produsen tidak berproduksi dengan biaya rata-rata (AC) yang
minimum.
2) Terlalu banyak
perusahaan kecil.
3) Konsumen masih harus
membayar harga produk yang lebih tinggi dari biaya produksi untuk menghasilkan
produk tersebut, atau P lebih besar dari MC.
d. Pasar oligopsoni
Pasar oligopsoni adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/ atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
- Pasar oligopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.
Ciri-ciri pasar oligopsoni sebagai berikut:
- Terdapat sebagai pembeli.
- Pembeli bukan konsumen, tetapi pedagang.
- Barang yang dijual merupakan bahan mentah.
- Harga cenderung stabil.
Kebaikan pasar oligopsoni sebagai berikut:
- Penjual lebih beruntung karena bisa pindah ke pembeli lain.
- Pembeli tidak bisa seenaknya menekan penjual.
Kelemahan pasar oligopsoni sebagai berikut:
- Bisa berkembang menjadi pasar monopsoni bila antar pembeli saling bekerja sama.
- Kualitas barang kurang terpelihara.
Pasar oligopsoni adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/ atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
- Pasar oligopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.
Ciri-ciri pasar oligopsoni sebagai berikut:
- Terdapat sebagai pembeli.
- Pembeli bukan konsumen, tetapi pedagang.
- Barang yang dijual merupakan bahan mentah.
- Harga cenderung stabil.
Kebaikan pasar oligopsoni sebagai berikut:
- Penjual lebih beruntung karena bisa pindah ke pembeli lain.
- Pembeli tidak bisa seenaknya menekan penjual.
Kelemahan pasar oligopsoni sebagai berikut:
- Bisa berkembang menjadi pasar monopsoni bila antar pembeli saling bekerja sama.
- Kualitas barang kurang terpelihara.
e. Pasar monopsoni
Pasar monopsoni adalah keadaan di mana satu pelaku usaha/ pembeli menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan jasa dalam suatu pasar komoditas. Pasar monopsoni timbul karena pengkhususan sumber untuk digunakan oleh pemakai tertentu dann imobilitas sumber yang digunakan dalam suatu daerah tertentu oleh perusahaan tertentu.
Ciri-ciri pasar monopsoni sebagai berikut:
- Hanya ada satu pembeli.
- Pembeli bukan konsumen, tetapi pedagang/ produsen.
- Barang yang dijual berupa bahan mentah.
- Harga sangat ditentukan oleh pembeli.
Kelebihan pasar monopsoni sebagai berikut:
- Kualitas produk lebih terpelihara.
- Penjual akan hemat biaya produksi.
Kelemahan pasar monopsoni sebagai berikut:
- Pembeli bisa seenaknya menekan penjual.
Produk yang tidak sesuai dengan keinginan pembeli tidak akan dibeli dan bisa terbuang.
Pasar monopsoni adalah keadaan di mana satu pelaku usaha/ pembeli menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan jasa dalam suatu pasar komoditas. Pasar monopsoni timbul karena pengkhususan sumber untuk digunakan oleh pemakai tertentu dann imobilitas sumber yang digunakan dalam suatu daerah tertentu oleh perusahaan tertentu.
Ciri-ciri pasar monopsoni sebagai berikut:
- Hanya ada satu pembeli.
- Pembeli bukan konsumen, tetapi pedagang/ produsen.
- Barang yang dijual berupa bahan mentah.
- Harga sangat ditentukan oleh pembeli.
Kelebihan pasar monopsoni sebagai berikut:
- Kualitas produk lebih terpelihara.
- Penjual akan hemat biaya produksi.
Kelemahan pasar monopsoni sebagai berikut:
- Pembeli bisa seenaknya menekan penjual.
Produk yang tidak sesuai dengan keinginan pembeli tidak akan dibeli dan bisa terbuang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar