Selasa, 19 Maret 2019

Bolehkah untuk malam ini saja aku merindukanmu?

Bolehkah untuk malam ini saja aku merindukanmu?

Tenang, aku hanya sedikit merindukan momen saat ini kita masih bersama-sama. Sudah lama rasanya aku tak memikirkanmu lagi. Tapi untuk malam ini, saat aku tengah menikmati damainya suasana malam, angin membawa rasa rindu itu. Aku bingung harus senang atau sedih atas perasaan rindu yang datang tiba-tiba ini. Jujur aku belum melupakan rasa sakit yang dulu. Tapi tenang aku tak menyimpan sedikitpun dendam atau membencimu. Aku hanya sukar lupa atas apa yang pernah terjadi.

Baiklah, kembali lagi ke topik aku merindumu.. Hingga ku putuskan untuk menulis blog sebagai penyalur rinduku.
Apa kabar kamu? Aku harap selalu baik-baik saja. Eitss tapi tenang, aku merindumu hanya sebatas rindu. Tidak lebih, tidak terngiang harapan apapun. Setelah apa yang terjadi dulu, aku tak pernah mengikuti apa perkembangan kehidupanmu. Tak ada rasa ‘kepo’ dalam diriku. Tak ingin tau apa yang kanu lakukan. Maka dari itu aku rasa rindu ini wajar.

Waktu yang panjang..
Tanpa terasa hari-hari berlalu begitu cepat, menghapus perlahan cerita dan kenangan itu. Aku juga sudah cukup banyak lupa akan setiap momen dan hari yang kita lewati sama-sama., hanya beberapa hal saja yang aku rasa tak akan pernah lupa. Mungkin kamu masih ingat juga beberapa kepingan momen itu? Tentunya momen-momen yang membekas itu yg membuatku merindu malam ini.

Apa aku harus meluapkan dengan  tangis saat  mengingatnya? Ya harus, agar aku bisa melegakan rinduku. Kutarik napas, lalu kuhembuskan pelan. Aku mengingat hangat genggam tanganmu.

Rasanya masih ada yang mengganjal, rasanya seperti ada yang belum diungkapkan dan diselesaikan. Entah itu apa aku pun tak tau saat ini, Aku sedikit menyesal kita mengakhiri tanpa perpisahan. Mungkin jika semuanya terselesaikan dengan baik, rindu ini tak akan ada. Ketika ada pepatah mengatakan “karna nila setitik, maka rusak susu sebelanga” namun rasanya pepatah itu tak berlaku untukku. Aku merindumu karna mengingatmu sebagai sosok yang baik. Padahal kamu tak sepenuhnya baik. Tapi aku tak bisa mengingat keburukanmu. Sungguh aneh bukan?

Selasa, 17 April 2018

Budidaya Pohon Apel


1. SYARAT TUMBUH POHON APEL

Syarat Tumbuh


1. Iklim

1. Curah hujan yang ideal adalah (1.000-2.600 mm/Tahun Dengan hari hujan 110-150 hari/tahun). Dalam setahun banyaknya bulan basah atau hujan adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi pada saat berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga tidak dapat menjadi buah.

2. Tanaman Apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara (50-60%) di setiap harinya. Terutama pada saat Pembungaan.

3. Suhu yang sesuai berkisar antara (16-27Derajat C).

4. Kelembaban udara yang di kehendaki atau di butuhkan tanaman Apel sekitar (75-85%).

Media Tanam

1. Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam, Mempunyai lapisan Organik Yang tinggi, Dan Struktur tanahnya Remah dan Gembur, Mempunyai Aersi, Penyerapan Air, Juga Porositas baik. Sehingga pertukaran Oksigen dan pergerakan hara dan kemampuan penyimpanan airnya Optimal.

2. Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol dan Regosol.

3. Derajat keasaman tanah pH yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7 dan kandungan air tanah yang di butuhkan adalah air yang tersedia.

4. Dalam pertumbuhanya tanaman apel membutuhkan kandungan air tanah yang cukup.

5. Kelerengan yang terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman, Sehingga apabila masih memungkinkan di buat terasering maka tanah masih layak di tanamkan.

Ketinggian Tempat

Tanaman Apel dapat tumbuh dan berbuah baik pada ketinggian (700-1200 m dpl) Dan dengan ketinggian Optimal (1.000-1.200 m dpl).
2. PEMBIBITAN POHON APEL

Perbanyakan tanaman apel di lakukan secara Vegetatif dan generatif. Perbanyakan yang baik dan lama dan sering menghasilkan bibit yang menyimpang dari Induknya. Teknik perbanyakan generatif di lakukan dengan biji, Sedangkan perbanyakan Vegetatif di lakukan dengan Okulasi atau penempelan (Budding) Atau Sambungan (Grafting) dan Stek.

1. Persyaratan Benih : Syarat batang bawahmerupakan Apel liar, Perakaran luas dan kuat, Bentuk pohon kokoh, Mempunyai daya adaptasi yang tinggi, Sedangkan syarat mata tunas adalah berasal dari batang tanaman apel yang sehat dan memiliki Sifat-sifat Unggul.

2. Penyiapan Benih : Penyiapan benih di lakukan dengan cara perbanyakan batang bawah di lakukan Langkah-langkah sebagai berikut yang di bawah ini : 

A. Anakan/Siwilan 

1. Ciri-ciri anakan yang diambil adalah setinggi 30 cm, diameter 0,5 cm, Dan kulit batang Kecoklatan.

2. Anakan diambil dari pangkal batang bawah tanaman produktif dengan cara menggali tanah di sekitar pohon, Kemudian anakan di cabut beserta Akar-akarnya secara berlahan-lahan dan Berhati-hati.

3. Setelah anakan di cabut, anakan di rompes dan cabang-cabang di potong, kemudian di tanam pada bedengan selebar 60 cm dengan kedalaman parit 40 cm.

B. Rundukan (Layering)

1. Bibit hasil rundukan dapat di peroleh dengan dua cara yaitu :

1. Anakan pohon induk liar : Anakan yang agak panjang di rebahkan melekat tanah, Lalu cabang di jepit kayu dan di itmbin tanah. Penimbunan di lakukan Tiap-tiap mata dan apabila telah cukup kuat tunas dapat di pisahkan dengan cara memotong cabangnya.

2. Perundukan tempelan batang sawah : Dilakukan pada waktu tempelan di buka (2 Minggu) Yaitu dengan memotong  2/3 bagian penampang batang sawah. sekitar 2 cm diatas tempelan, dan bagian atas karatan di benamkan di dalam tanah lalu di tekuk lagi keatas. Kemudian pada tekukan di beri penjepit kayu atau Bambu.

2. Setelah rundukan berumur sekitar 4 bulan, di lakukan pemisahan bakal bibit dengan cara memotong miring batang tersebut di bawah keratan atau tekukan. Lalu bekas luka diolesi defolatan.

C. Stek

Stek apel liar berukuran panjang 15-20 cm (Diameter seragam dan lurus), Sebelum di tanam bagian bawah stek di celupkan larutan Roton F untuk merangsang pertumbuhan Akar. Dan jarak penanaman (30 x 25 cm) Tiap bedengan di tanami dua baris, Dan stek siap diokulasi pada umur 5bulan, dan dia meter batang 1 cm dan perakaran cukup kuat.

Teknik Pembibitan

A. Penempelan.

1. Pilih batang bawah yang memenuhi syarat, yaitu yang telah berumur 5 bulan, dan diameter batang ± 1 cm dan kulit batangnya mudah di kelupas dari kayu.

2. Ambil mata tempel dari cabang atau batang sehat yang berasal dari pohon apel varietas unggul yang telah terbukti keunggulanya. caranya adalah dengan menyayat mata tempel beserta kayunya sepanjang 2,5-5cm. (Matanya Di Tengah-tengah) Kemudian lapisan kayu di buang dengan hati-hati agar matanya tidak Rusak.

3. Buat lidah kulit batang yang terbuka pada batang bawah setinggi ± 20 cm dari pangkal batang dengan ukuran yang di sesuaikan dengan mata tempel, Dan lidah tersebut diungkit dari kayunya dan di potong setengahnya.

4. Masukkan mata tempel kedalam lidah batang bawah sehingga menempel dengan baik Terus ikat temempelan dengan pita plastik putih dengan seluruh bagian tempelan.

5. Setelah 2-3 Minggu, Ikatan tempelan dapat di buka dan semprot/kompres dengan (ZPT). Kemudian tempelan yang jadi mempunyai tanda mata tempel yang berwarna hijau segar dan melekat.

6. Pada okulasi yang jadi, Kerat batang sekitar 2 cm diatas okulasi dengan posisi melintang sedikit condong keatas sedalam 2/3 bagian penampang. Tujuan untuk Mengkonsentrasiakan pertumbuhan sehingga memacu pertumbuhan mata Tunas.

B. Penyambungan

1. Batang atas (Entres) berupa cabang (Pucuk cabang lateral).
2. Batang bawah di potong pada ketinggian 20 cm dari leher akar.
3. Potong pucuknya dan belah bagian tengah batang bawah dengan panjang 2-5 cm.
4. Cabang entres di potong sepanjang 15 cm (3 mata) Dan dauny di buang, Kemudian pangkal batang atas di iris berbentuk baji. Dan panjang irisan sama dengan panjang belahan batang bawah. 
5. Btang atas di sisipkan kedalam batang bawah, Sehingga kambium keduanya dapat bertemu.
6. Ikat sambungan dengan tali plastik serapat mungkin.
7. Kerudungi setiap sambungan dengan kantung plastik, Kemudian setelah berumur 2-3 minggu kerudung plastik dapat di buka untuk melihat keberhasilan sambungan.

Pemeliharaan Pembibitan

Pemeliharaan batang bawah meliputi :

A.Pemupukan : Pemupukan di lakukan 1-2 bulan sekali dengan urea dan TSP Masing-masing 5 gram per tanaman (Di sebar mengelilingi) di sekitar tanaman.

B. Penyingan : Waktu penyiangan tergantung pada pertumbuhan gulma.

C. Pengiran : 1 Minggu sekali (Apabila tidak Hujan).

D. Pemberantasan Hama dan Penyakit : Di semprotkan pestisida 2 kali tiap bulan dengan memperhatikan gejala serangan, Fungisida yang di pergunakan adalah (Antracol atau Dithane). Sedangkan insektisida adalah (Supracide atau Decis). Bersama dengan ini Dapat pula di berikan Pupuk daun, Dan di tambah perekat (Agristic).

Pemindahan Bibit

Bibit okulasi grafting atau (Penempelan dan sambungan) dapat di pindahkan ke lapang pada umur minimal 6 bulan setelah okulasi. Di Potong-potong hingga 80-100 cm dan daun di rompes.

3. PENGELOLAAN MEDIA TANAM POHON APEL

1. Persiapan : Persiapan yang di perlukan adalah Persiapan pengolahan tanah dan pelaksanaan survai. Dan tujuan untuk mengetahui jenis tanaman, Kemiringn tanah, Kedaan tanah, Menentukan kebutuhan tenaga kerja, Bahan peralatan, Dan biaya yang di butuhkan/perlukan.

2. Pembukaan Lahan : Tanah diolah dengan cara menyangkul tanah sekaligus membersihkan Sisa-sisa tanaman yang masih tertinggal.

3. Pembentukan Bedengan : Pada tanaman Apel bedeng hampir tidak di perlukan, Tetapi hanya peninggian alu penanaman.

4. Pengapuran :  Pengapuran bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH tanah, Pengapuran hanya di lakukan apabila pH Tanah kurang dari 6.

5. Pemupukan : Pupuk yang di berikan pada pengolahan lahan adalah pupuk kandang sebanyak (20 gram) per lubang tanam yang di campur merata dengan tanah, Setelah itu di biarkan selama 2 Minggu.

4. TEKNIK PENANAMAN POHON APEL

1. Penentuan Pola Tanam : Tanaman apel dapat di tanam secara monokultur maupun intercroping, Intercroping hanya dapat di lakukan apabila tanah belum tertutup tajuk-tajuk daun sebelum 2 tahun. Tetapi pada saat ini, setelah melalui beberapa penelitian intercroping pada tanaman apel dapat di lakukan dengan tanaman yang berhabitat rendah, Seperti : Cabai, Bawang Dan yang lainya. Tanaman apel tidak dapat di tnam pada jarak yang terlalu rapat karena akan menjadi sangat rimbun yang akan menyebabkan kelembaban Tinggi, Sirkulasi Udara kurang, Sinar matahari terhambat dan meningkatkan pertumbuhan penyakit Jarak tanam yang ideal untuk tanaman apel tergantung varietas. Untuk varietas manalagi dan Prices Moble adalah 3-3,5 x 3,5 m, Sedangkan untuk varietas Rome Beauty dan Anna dapat lebih pendek yaitu 2-3 x 2,5-3 m.

2. Pembuatan Lubang Tanam : Ukuran lubang tanm antara (50 x 50 x 50 cm) Sampai (1 x 1 x 1 m). Tanah atas dan tanah bawah di pisahkan, Masing-masing di campur pupuk kandang Kurang lebih 20 kg, Kemudian tanah di biarkan selama 2 minggu, Dan menjelang tanam tanah galian di kembalikan sesuai dengan asal mulanya.

3. Cara Penanaman : Penanaman apel di lakukan baik pada musim hujan atau kemarau (Di sawah) untuk lahan tegal dianjurkan pada musim hujan. Nah berikut di bawah ini cara menanam bibit apel adalah :

1. Masukkan tanah bagian bawah bibit kedalam lubang tanam.

2. Masukkan bibit di tengah lubang sambil diatar perakaranya agar menyebar.

3. Masukkan tanah bagian atas dalam lubang sampai sebatas akar dan di tambah tanah galian lubang tersebut.

4. Apabila semu tanh telah masuk, Kemudian tanah di tekan-tekan secara perlahan dengan tangan agar agar bibit tertanam kuat dan lurus. Dan untuk menahan angin, Bibit dapat di tanam pada ajir dengan ikatan longgar.

5. PEMELIHARAAN TANAMAN POHON APEL

1. Penjarangan Dan Penyulaman : Penjarangan tanaman tidak di lakukan. Sedangkan penyulaman di lakukan pada tanaman yang mati atau di matikan karena tidak menghasilkan dengan cara menanam tanaman barumenggantikan tanaman yang lama. Penyulaman sebaiknya di lakukan pada musim hujan.

2. Penyiangan : Penyiangan hanya di lakukan di sekitar tanaman induk terdapat banyak gulma yng dinggap dapat mengganggu tanaman. Pada kebun yang di tanami apel dengan jarak tanam yang rapat sehingga Rumput-rumput tidak dapat tumbuh.

3. Pembubunan : Penyiangan yang biasanya di ikuti dengan pembubunan tanah, Pembubunan di maksutkan untuk meninggikan kembali tanah di sekitar tanaman agar tidaaak tergenang air dan juga untuk menggemburkn tanah. Pembubunan biasanya di lakukan setelah Panen atau bersamaan dengan pemupukan.

4. Perempalan/Pemangkasan : Bagian yang perlu di pangkas adalah bibit yang baru di tanam setinggi 80 cm, Tunas yang tumbuh di bawah 60 cm, Tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, Knop yang tidak subur, Cabang yng berpenyakit, Dan tidak produktif. Cabang yang menyulitkan bulan sampai di dapat bentuk yang di inginkan 4-5 tahun.

5. Pemupukan : Musim hujan/Tanah sawah. Bersamaan rompes daun.
6. PANEN POHON APEL

Ciri-ciri Dan Umur Panen

Pada umumnya buah apel dapat di panen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar. Dan tergantung pada varietas dan iklim. Rome beauty dapat di petik pada umur sekitar 120-141 hari dari bunga mekar, Dapat di panen pada umur 141 hari setelah bunga mekar dan Anna sekitar 100 hari. Tetapi pada musim hujan dan tempat yang lebih tinggi, Umur buah lebih panjang.

Pemanenan yang paling baik di lakukan pada saat tanaman mencapai tingkat masak fisiologis (Ripening), Yaitu tingkat di mana buah mempunyai kemampuan untuk menjadi masak normal setelah di panen. Ciri masak fisiologis Buah apel adalah : Ukuran buah terlihat maksimal, Aroma buah mulai terasa, Dan warna buah tampak cerah segar dan apabila di tekan terasa (Kres).

Cara Panen

Pemetikan apel di lakukan dengan cara memetik buah dengan tangan secara serempk untuk setiap kebun.

Periode Panen

Priode panen apel adalah, 6 bulan sekali bedasarkan siklus pemeliharaan yang sudah di lakukan.

Prakiraan Produksi

Produksi buh apel sangatlah tergantung dengan Varietas, Dengan secara umum produksi apel adalah 6-15 kg/Pohon.

7. PASCA PANEN POHON APEL

1. Pengumpulan : Setelah di petik, Buah apel di kumpulkan pada tempat yng teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung agar laju respirasi berkurang sehingga di dapatkan apel yang tinggi kualitas juga kuantitasnya. Penggumpulan di lakukan dengan Hati-hati kalau bisa jangan di tumpuk dan di lempar-lemparkan. Kemudian di bawa dengan keranjang di gudang untuk di seleksi.

2. Penyortiran dan penggolongan : Penyortiran di lakukan untuk memisahkan antara buah yang baik dan bebas dari penyakit dengan buah yang jelek atau buah yang berpenyakit. Agar penyakit tidak tertular keseluruhan buah yang di panen yang dapat menurunan mutu produ. Penggolongan di lakukan untuk mengklasifikasikan produk berdasarkan jenis variets, Ukuran dan kualitas buah.

3.Penyimpanan : Pada dasarnya buah apel dapat di simpan lebih lama di banding dengan buah-buahan yang lain, Misalnya, Rome beauty 21-28 hari (Umur petik 113-120 hari) Atau 7-14 hari (Umur petik 127-141 hari).Untuk penyimpanan lebih lama (4-7 bulan) Haruslah di simpan pada suhu minus 6-0 deajat C dengan precooling 2,2 derajat C.

4.Pengemasan Dan Transportasi : Kemasan yang di gunakan adalah kardus dengan ukuran (48 x 33 x 37 cm) Dengan berat 35 kg buah apel. Dasar dan diatas susunan apel perlu di beri potongan kertas dan di susun miring (Tangkaisejajar panjang kotak).Kemudian dasar kotak di isi 3-3 atau 2-2 atau juga berselang 3-2 saling menutup ruang antar buah.

Minggu, 31 Juli 2016

Hari baru untuk kisah yang baru

Haiiiiiiiiiiiiii!

Hari baru, tanggal baru dan pastinya diri yang baru. Sudah lama rasanya tidak menulis diblog. HAHA kurasa aku sedang menikmati duniaku sekarang, dalam edisi mencoba bangkit. Eh apasih wkwk
Alhamdulillah yang kurasakan sekarang lebih baik dari yang sebelum-sebelumnya, aku dapat bernafas lega. Menghirup aroma kesendirian dengan bahagia. Memang benar kata pepatah yang mengatakan "Kamu tidak tahu apakah kamu bisa melakukannya, sampai kamu benar-benar melakukannya". Ya, kurasa itu sangat tepat! Dulu aku sangat takut mencoba, bahkan jangankan melakukannya, membayangkannya saja rasanya tidak sanggup. Tapi ternyata? After time goes on, semuanya baik-baik saja. Dan aku bisa melewatinya, walaupun belum sampai diujungnya. Namun perlahan dengan pasti aku bisa melakukannya.

Aku sadar, bahwa banyak orang-orang disekelilingku yang amat sayang sama aku. Ya! Mereka keluarga, sahabat, dan teman-temanku. Yang selalu ngesupport aku, ngasi saran ini itu. Dengerin cerita aku panjang lebar selama ini walaupun pada akhirnya semua yang disaranin itu gagal aku lakuin wkwk. Mungkin selama ini aku terlalu memaksakan diri, sampai akhirnya aku mengabaikan nasehat-nasehat positif dari mereka semua. Dengan sadar, sekarang aku telah berhenti. Mungkin karna terlalu lelah setelah jauh berjalan namun tak mendapatkan apa-apa. Aku ingin beristirahat dari semuanya, dan aku sadar bahwa bahagia bukan perihal saling mencintai atau menyayangi. Menciptakan dunia sendiri juga bisa bahagia kok. Dan aku percaya bahwa setiap akhir pasti pertanda akan ada awal yang baru.

Jika ada yang tertawa, mungkin dia tidak mengetahui seberapa besar perjuanganku mencintaimu atau mungkin ada yang bertanya, “udah? Segitu aja?” Buat yang nanya begini, mungkin dia gak ngerasain yang namanya susah tidur, bahkan gabisa tidur semalaman Cuma karna nungguin orang yang belum tentu tau kalo dia ditungguin. Ga nafsu makan seharian karna kepikiran sesuatu. Uring-uringan gak jelas karna digantungin. Berusaha menyibukkan diri untuk ngelupain sesuatu. Kebayang ga rasanya? Jangan dibayangin deh. Pasti bakal bilang aku “bego” HAHA. Gapapa, terserah mau bilang apa. Tapi yang jelas aku gak pernah nyesel kok ngelakuin itu semua. Setidaknya aku banyak belajar dari apa yang aku alami dan untuk bekal dikedepannya nanti agar tak terulang hal yang sama. Dan yang paling penting, aku banyak pengalaman berharga.


Teruntuk kamu..
Dan pada akhirnya benar, kamu ninggalin aku walaupun kamu sendiri yang memintaku  untuk stay. Pergilah.. ini yang terbaik buat kita, aku tak perlu susah payah lagi membujukmu untuk mengakhiri ini semua lagi. Aku hanya berharap kamu lakuin ini karna kamu sadar atas semuanya. Aku juga tak pernah marah, bahkan aku ingin mengucapkan terimakasih untuk pernah menyayangiku, make a lots of good or bad memories. Detik yang berlalu adalah sebuah pelajaran. Terimakasih telah menjadi hikmah dari pelajaran yang terjadi. Dan sekarang kita udah jalan dikehidupan masing-masing. Oh iya bukan kita, tapi aku dan kamu.. Oh iya, aku tau dibalik sisi tidak pedulimu terhadapku sekarang ini, kamu masih mengingatku, dan menganggapku ada. Walaupun itu Cuma secuil. Hal itu terbukti seminggu yang lalu, kamu menyempatkan diri untuk pamit, menepati janjimu dahulu saat kita masih bersama-sama. Makasih udah ngehargain aku dengan sekedar mengingat janji itu. Disini, aku Cuma bisa mendoakan dirimu, kesuksesanmu, dan kebahagianmu. As always, kamu tetap teman baikku.

Rabu, 13 Juli 2016

Mungkin ini sudah waktunya..

Tubuh saling bersandar
Ke arah mata angin berbeda
Kau menunggu datangnya malam

Saat kumenanti fajar

Sudah coba berbagai cara
Agar kita tetap bersama
Yang tersisa dari kisah ini
Hanya kau takut kuhilang

Perdebatan apapun menuju kata pisah
Jangan paksakan genggamanmu
Izinkan aku pergi dulu
Yang berubah hanya
Tak lagi kumilikmu
Kau masih bisa melihatku
Kau harus percaya
Kutetap teman baikmu..


Mungkin ini cara berpisah paling baik buat kita berdua. Iya, berpisah tanpa perpisahan. Bagaimana tidak? Selama ini setiap perpisahan kita yang ‘berpamitan’ selalu tertahan. Karna salah satu dari kita masih ada yang menahannya. Kali ini? Aku rasa tidak. Aku sudah lepas tangan. Mungkin bisa dibilang mengibarkan bendera putih tanda aku menyerah atas semuanya. Aku sudah terlalu lelah, terlalu capek atas semuanya. Aku akui, aku memang berbahagia selama ini, iya selama bersamamu. Namun, kebahagiaan yang aku dapat Cuma sementara. Lalu buat apa? Dari awal aku tau bahwa ini semua memang takkan berakhir manis, namun aku tetap memaksakan menyambut genggamanmu. Itu kesalahan terbesarku.

Mungkin ini sakit, bahkan terlalu sakit. Namun kupikir, lebih baik sakitnya sekarang. Selagi aku masih bisa mengobatinya perlahan. Selagi belum terlambat dan terlanjur parah. Sekarang atau nanti sama saja. Yang kutunggu takkan pernah datang. Justru mungkin jika nanti bukan hanya menyakitiku, namun mematikanku.

Mulai sekarang, aku cukup memotivasi diriku sendiri untuk tak lagi mengetahui apapun tentangmu, mengubur perasaan itu dalam-dalam, lalu tak lagi mengingat semua kisah, kenangan dan kebiasaan tentang kita. Ini tugas berat bagiku.. sejujurnya tak terbayang bagaimana olehku untuk melewatinya.
Sekarang aku terlalu membencimu, iya. Ketika aku mengingat bagaimana caramu menyakitiku perlahan. Buat apa selama ini kata maafmu jika untuk mengulangi kesalahan yang sama. Lalu untuk apa kata sayangmu jika untuk menyakitiku lagi dan lagi? Apa semua kata-kata itu terlalu murah untuk diucapkan bagimu?

Kita pernah saling berpegang erat, saling benjanji untuk tak lagi mengakhiri sampai keputusan yang kita buat bulat untuk berpisah. Maafin aku, jika lagi dan lagi aku yang mengakhiri tanpa meminta persetujuanmu. Kali ini aku benar-benar lelah, tak sanggup lagi menghadapi kamu. Memang benar kata pepatah, jika berjuang sendirian itu sakit.

Arrrghh! Aku benci menjadi orang dewasa, yang terlalu rumit menghadapi cinta. Jika boleh memilih, lebih baik aku tidak merasakan apa-apa. Sungguh terlalu sakit rasanya. Memendam cerita dan masalah sendirian.

Apa setelah ini semuanya akan baik-baik saja? Aku harap begitu, namun mungkin tidak... bagaimana bisa kita berteman seolah semuanya baik-baik saja sementara kita tau kita saling sayang? Butuh waktu untuk menghapusnya. Terutama aku, aku bukan tipe orang yang lihai dalam melupakan, aku terlalu kekanak-kanakan untuk itu. Lebih baik sekarang kita bertingkah seolah tak kenal dan tak pernah masuk ke kehidupan satu sama lain. Rumit ya? Begitulah.. tapi ini cara terbaik

Dan yang terakhir, jika benar kamu sayang aku. Tolong lepaskan genggamanmu. Ini permintaanku........

Rabu, 06 Juli 2016

Kita bahagia bersama, dijalan yang berbeda.

Untuk kamu, yang sempat hadir.
Apa kabar? Sudah lama kita tak berjumpa, bahkan sudah lama aku tak mendengar kabarmu. Aku maklumi itu semua. Aku menghargai kehidupanmu yang sekarang, dan kau? Entahlah masih peduli dengan hidupku atau tidak.

Mungkin kamu akan bertanya, kenapa aku menulis ini semua? Jangan kamu mengira aku menulis ini untuk mendramatisir keadaan, tentu tidak. Sama sekali tidak. Aku menulis ini semua hanya karena merasakan rindu. Tak pernahkan kau merasakannya juga? Aku harap kau sempat merindukanku walau hanya sesaat. Setidaknya kau sempat terngiang bagaimana aku tertawa lalu menangis. Setidaknya kau terngiang bagaimana rasanya mencoba mempertahankan hubungan itu dahulu.
Walau cinta dan cerita kitu telah tiada. Namun, aku masih ingat betapa lucunya saat pertama kali aku melihatmu. Kita terlihat canggung, lalu saling tersenyum sesudahnya.
Aku juga masih ingat, betapa indahnya hujan kala itu. Kau terus melajukan motor dengan cepat agar aku tidak lama terkena hujan. Aku hanya bisa bersembunyi sambil mengeratkan pelukan dibalik punggungmu lalu kau menggenggam tanganku. Kau tidak tau, seberapa banyak aku tersenyum saat itu.

Aku tidak peduli, apakah aku cinta pertamamu atau bukan. Aku menyimpan memori dalam hidupmu atau tidak. Yang aku tau aku merasakannya. Kau juga bukan yang pertama ataupun yang kedua yang pernah hadir dalam hidupku. Tapi percayalah, kau membuatku mengenal banyak hal untuk pertama kalinya.
Kau orang pertama yang membuatku merasa berharga dan merasa dihargai. Kau membuat aku merasa bahwa aku adalah orang yang patut dipertahankan.

Untuk kamu, yang sempat hadir.
Maaf aku sempat membuatmu muak. Dengan sikapku yang kekanak-kanakan. Yang sering mengeluh, yang sering berdrama dengan segala masalah. Kau selalu menenangkanku. Dan lagi, aku terlambat menyadarinya. Aku tau aku salah, tapi siapa yang peduli saat itu? Aku terlalu kalut dengan emosi. Kadang aku pun hanya tertawa bila mengingatnya. Perjalanan kita amat lucu ternyata.

Aku ingat, kita memulai dengan cara yang salah. Entah kamu atau aku. Tapi aku tak menyalahkan
siapapun, karena untuk masalah perasaan semua orang merasa benar. Meskipun penuh kebohongan dan ketidakpedulian. Cukup aku saja yang tau maksud semuanya.

Perjalanan memang kadang tak semulus yang dibayangankan. Kadang membuat aku terbang lalu jatuh. Dan terimakasih, kamu pernah menjadi perjalananku. Hidup kadang terasa manis seperti gulali yang aku beli di taman hiburan, tapi ada masanya terasa pahit sama seperti aku yang tidak sengaja mengecap ampas kopi. Dan kamu telah menajdi keduanya disaat yang bersamaan. Sekali lagi terimakasih. Dan untuk sempat memulai lalu mengakhiri.

Untuk kamu, yang sempat hadir.
Aku tadi bilang bahwa aku merindukanmu, tapi setelah aku menulis ini semua aku tak lagi merasakannya. Aku sedang tersenyum, percayalah. Aku bahagia. Tak perlu aku yang merindumu lagi. Tugasku sudah cukup. Tugasku kini pergi lalu menghilang. Untuk tak saling mengenal akan lebih baik, mungkin? Hahaha aku hanya bercanda. Aku tidak kekanak-kanakan lagi seperti dahulu. Aku hanya berharap kamu baik-baik saja. Kita bahagia bersama, dijalan yang berbeda.

Dan harapan terakhirku adalah suatu saat aku dapat bertemu kamu kembali. Dengan senyuman, tak ada lagi kecanggungan. Lalu berbincang. Dan aku akan mengenalkan seseorang padamu. Dan sebaliknya. Iya seseseorang yang aku kenalkan adalah orang yang membuat aku tersenyum kembali setelah kamu membuatku menangis. Dan kamu mengenalkan seseorang yang kamu ajak tersenyum ketika aku menangis.

Untuk kamu, yang sempat hadir.
Aku merasa cukup dan aku pergi. 

Jumat, 01 Juli 2016

Untuk seseorang yang pernah begitu kupahami..

Untuk seseorang yang pernah begitu kupahami..

Maaf kalau harus menyebut kata-kata ‘pernah’. Karna memang pernah dan kini tak lagi. Ada sebuah batas transparan dari dirimu yang tak pernah bisa kusentuh. Arena khusus yang tak lagi menyertakan aku dalam arenanya. Pikiranmu yang tak bisa lagi kuterka akan kemana tujuannya. Ada banyak hal sederhana yang kini berformula jadi rumit. Dan seolah-olah perubahan-perubahan ini membuat kita saling menyalahkan diri sendiri. Bukan salahmu atau salahku jika ada yang harus selesai diantara kita. Bukan salahmu atau salahku jika tak lagi bisa meneruskan setiap rasa pertama kali yang pernah kita bagi. Ini hanya cara kita belajar bahwa memang perlu ada yang berubah. Dan biarkan waktu yang mengajari kita untuk menerimanya, ya?

Aku undur diri, atas segala rasa yang nantinya bisa memperburuk kondisi hati. Aku undur diri untuk menitipkan lagi segala rasa yang pernah dimintamu dulu. Aku undur diri untuk segala masa depan yang pernah kita impi-impikan. Langkahku pelan-pelan menjauh, mungkin kenangan akan begitu riuh, tapi takkan membuat beberapa luka semakin melepuh. Maaf jika aku tak mampu lagi bertahan, dan maaf jika aku secepat ini melepaskan. Namun hal-hal pahit, harus kau cicipi lebih dahulu agar kau tahu apa rasanya manis. Sesendok pelajaran sedang kita lahap bersama-sama tentang kenyataan bahwa tak seharusnya lagi kita bersama. Lepaslah dengan rela. Karna suatu hari, kita akan sama-sama tersenyum mengingat hari ini.

Memasuki pekarangan hatimu adalah cara terbaik mengenal cinta. Dan mengundurkan diri adalah satu-satunya hal yang paling tepat untuk menjauh dari bertambahnya luka.  Kita akan baik-baik saja. Selamat menemukan yang lain selain aku..

Kamis, 30 Juni 2016

Dengan mencintaimu..

Dengan mencintaimu, aku tau bahagia dan sedih secara bersamaan. Jujur aku sangat amat bahagia kita masih bisa ngejalanin hari bersama-sama sampai didetik ini. Aku bahagia melihat caramu untuk mempertahankan aku ketika aku ingin pergi. Aku bahagia ketika hubungan yang berawal dari ketidaksengajaan dan iseng ini bisa bertahan hingga mencapai angka tahunan.. sebenarnya, bukan perihal seberapa lama kita bersama namun lebih ke seberapa banyak kenangan yang kita ukir itu selama kita bersama. Aku senang masih bisa tertawa lepas dan saling berbagi cerita bersamamu, melihat kekonyolanmu.. aku tak pernah bosan.. namun dibalik kebahagiaan aku itu tersimpan sedih yang tak banyak orang tau bahkan kamu sendiri juga tak pernah tau. Yaa aku memang tak bercerita soal ini. Bagaimana bisa jika sedihku itu karenamu lalu aku ceritakan padamu? Lol! Lebih baik ku simpan sendiri cerita sedihku itu. Sampai disaat aku nulis ini, aku percaya bahwa memang benar kamu menyayangiku namun kamu menyayangiku mungkin hanya sekadarnya. Aku bisa bilang begitu karna aku tak banyak melihat usahamu menunjukkan rasa sayang itu. Aku tak tau entah ini hanya perasaanku semata atau memang benar adanya. Kadang kala aku merasa menjadi wanita egois yang selalu ingin harimu kamu habiskan bersamaku.

Kadang aku mencoba untuk memperkuat hati dan mencoba memastikan bahwa aku bisa tanpa kamu. Namun semakin aku ngeyakinin diri sendiri semakin jiwa aku itu berontak.. nyatanya, aku selalu ingat kamu.

Kalau ditanya apa specialnya kamu? Aku tak pernah tau. Yang aku tau aku sayang samamu dan yang pasti aku selalu nyaman kalo lagi ngabisin waktu bersamamu. Walaupun kadang Cuma hal-hal yang tidak penting namun terasa berharga aja waktu yang terlewati.
Yang selalu terpikirkan olehku adalah.. sampai kapan kita mau seperti ini? Saling mengikat namun tanpa kejelasan. Apakah ini semua berakhir dengan “wasting time?” terkadang selalu ada keinginan untuk mundur dan mengakhiri semuanya namun disaat itu juga kamu bilang “don’t go.....” disatu sisi aku ingin tetap melangkah tanpa memperdulikan omonganmu, namun disatu sisi aku juga belum siap  sepenuhnya. Aku bingung...

Sedih ga sih ketika aku tau aku nyaman ngejalanin sesuatu tapi disatu sisi aku juga mesti cari cara buat ngebunuh rasa nyaman aku itu? Aku bahagia, tapi aku takut bahagia aku itu yang nantinya bakal nyakitin aku.


Dan ada satu hal yang tak pernah aku percaya, bahwa semakin hari nyatanya aku semakin menyayangimu :’)