Kamis, 17 September 2015

Pencak Silat

Pencak silat adalah seni beladiri yang berakar pada rumpun melayu. Seni beladiri ini banyak ditemukan di Brunai, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura dan negara-negara yang berbatasan dengan etnis melayu. Banyak ahli sejarah menyatakan bahwa pencak silat pertama kali di temukan di Riau pada jaman kerajaan Sriwijaya abad ke VII walaupun dalam bentuk masih kasar. Seni beladiri melayu ini kemudian menyebar keseluruh wilayah Sriwijaya, Semenanjung Malaka dan pulau Jawa.
Namun keberadaan pencak silat baru tercatat dalam buku sastra pada abad XI, dikatakan bahwa Datuk Suri Diraja dari kerajaan Pahariyangan di kakibukit gunung Merapi telah mengembangkan silat Minangkabau disamping bentuk kesenian lainya. Silat Minangkabau ini lalu menyebar ke daerah lain seiring dengan migrasi para perantau. Seni beladiri Melayu ini mencapai puncak kejayaanya pada jaman kerajaan Majapahit abad XVI. Majapahit memanfaatkan ilmu pencak silat sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayah teritorialnya. Majapahit hampir menguasai seluruh nusantara kecuali kerajaan Priyangan di tanah Pasundan yang tidak bisa dikuasai penuh. Tentara kerajaan Priyangan terkenal hebat dengan pencak silatnya. Karena wilayahnya terisolir dan terbatasnya pengaruh dari Majapahit, seni pencak silat kerajaan Priyangan hampir tidak mendapat pengaruh sedikitpun dari silat Minangkabau. Pencak silat kerajaan Priyangan yang paling terkenal adalah Cimande.
Berdasarkan catatan, Aliran Pencak Silat tertua di Nusantara terdapat di Jawa Barat yaitu Aliran Cimande yang berpusat di Kampung Tarikolot Desa Lemah Duhur Kabupaten Bogor, yang dikembangkan oleh Eyang Kaher ( Embah Kair ), kemudian disusul dengan Aliran Syahbandar yang dikembangkan oleh muridnya yang bernama Mochamad Kosim (dikenal dengan sebutan Mama Syahbandar) orang  Purwakarta, dikembangkan di Daerah Pagar Ruyung Tanah Datar Sumatera Barat, Mochamad Kosim lahir pada Tahun 1776 dan Wafat pada Tahun 1880, (makamnya di Wanayasa, Purwakarta). Kemudian Cimande dikembangkan di Jakarta oleh murid-muridnya  Embah Kair yaitu Raden Ateng Alimudin, Bang Ma’ruf, juga Bang  Madi yang mengembangkan  di Tanjung Priok, kemudian dikenal dengan Aliran Madi. dan Bang Kariyang mengembangkan di Kampung Karet Tanah Abang, sehingga dikenal Aliran Kari. Selain itu, Raden H. Ibrahim yang berguru kepada Raden Ateng Alimudin, Bang Ma’ruf, Bang Madi dan Bang Kari, mengembangkan Pencak Silat di daerah Cikalong Cianjur Jawa Barat, kemudian dikenal dengan Aliran Cikalong ( RH. Ibrahim lahir Tahun 1816 dan wafat 1906). Aliran Pamacan dan Pamonyet muncul karena gerakannya yang menyerupai gerak-gerak Harimau (Macan) dan Kera (Monyet), sedangkan Aliran Cikaret (Cikeruhan) dikembangkan  diantaranya oleh Kyai Haji Raden Dani Maulana Isya Syaif,  dan selain itu juga Aliran Timbangan yang dikembangkan di Daerah Jawa Barat/ Tatar Sunda,  dikenalTimbangan karena gerakan tersebut penuh dengan pertimbangan  dan ini merupakan rumusan dari para Tokoh Persilatan diantaranya Raden Anta Kusuma dan Raden Enoch Atmadibrata.
Peneliti silat Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti adanya seni bela diri bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pada pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di candi Prambanan dan Borobudur.Dalam bukunya, Draeger menuliskan bahwa senjata dan seni beladiri silat adalah tak terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada hubungan spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan Indonesia. Sementara itu Sheikh Shamsuddin (2005) berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu beladiri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya. Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual. Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing.
Silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas yaitu para penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya yang juga mengembangkan beladiri ini. Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.
IPSI mendefinisikan pencak silat sebagai suatu kesatuan dari 4 unsur, yaitu :
·         Unsur seni (merupakan wujud budaya dalam kaidah gerakdan irama yang tunduk pada keseimbangan, keselarasan dan keserasian);
·         Unsur bela diri (memperkuat naluri manusia untuk membela diri terhadap berbagai ancaman dan bahaya dengan teknik dan taktik yang efektif);
·         Unsur olahraga (mengembangkan kegiatan jasmani untuk mendapatkan kebugaran, ketangkasan maupun prestasi olahraga);
·         Unsur olahbatin (membentuk sikap dan kepribadian luhur dengan menghayati dan mengamalkan berbagai nilai dan norma adat istiadat yang mengandung makna sopan santun sebagai etika kalangan pendekar).
Ø ISTILAH DALAM PENCAK SILAT
Teknik dasar dalam pencak silat
A. Kuda - Kuda Dalam Pencak Silat
Kuda- kuda adalah memperkokoh  atau memperkuat  posisi berdiri di saat kita melakukan penyerangan maupun tangkisan terhadap lawan.Pembentukan sikap dasar pencak silat sikap berdiri  ada tiga yaitu sikap berdiri tegak, sikap kangkang, dan sikap kuda-kuda. Ada 6 kuda - kuda yang mendasari dalam pencak silat, yaitu :

1. Kuda-Kuda Depan.
    Kuda-kuda depan dibentuk dengan posisi kaki didepan ditekuk dan kaki belakang lurus, telapak kaki belakang serong ke arah luar, berat badan ditumpukan  pada kaki depan, badan tegap dan pandangan kedepan. 

2. Kuda-Kuda Belakang.
   Berat badan kuda-kuda belakang di bentuk dengan bertumpu pada kaki belakang. Tumit yang dipakai sebagai tumpuan tegak dengan panggul, badan agak condong ke depan, kaki depan di injit dengan, menapak dengan tumit atau ujung kaki.

3. Kuda-Kuda Tengah
    Dibentuk dengan kedua kaki ditekukan dengan titik berat badan berada ditengah.

4. Kuda-kuda samping
 Kuda-kuda ini dilakukan dengan cara 1 kaki ditekuk dan kaki yang lain lurus ke samping, berat badan pada kaki yang ditekuk, bahu sejajar atau segaris dengan kaki. 



5. Kuda-Kuda Silang Depan
Kuda-kuda silang dibentuk dengan menginjakkan 1 kaki ke depan atau kebelakang kaki yang lain, berat badan ditumpukan pada 1 kaki, kaki yang lain ringan sentuhan dengan ibu atau ujung jari kaki.


6. Kuda-Kuda Silang Belakang
Kuda-kuda silang belakang  yaitu kuda-kuda dengan salah satu kaki berada di belakang  dengan keadaan menyilang dan kaki di tumpukan ke belakang,badan tetap lurus agar tidak jatuh saat melakukan  gerakan tersebut.

 B. Sikap Pasang Dalam Silat
  Ada 4 sikap pasang yang saya pelajari dalam pencak silat :
  1. Pasang satu, yaitu sikap posisi badan tegak dengan kedua tangan disamping dalam keaadaan siap silat dan kedua kaki di buka selebar bahu

2. Pasang dua, yaitu sikap badan tetap pada posisi tegak, kaki dibuka selebar bahu, kedua  tangan mengepal dan sejajar dengan pinggang

3. Pasang tiga, yaitu, sikap badan pada posisi tegak lurus, kaki di buka selebar bahu, tangan diangkat sejajar mata, dan posisis silang dengan kepalan tangan terbuka.

4. Pasang empat, yaitu kaki di buka selebar bahu, tangan diangkat sejajar mata, dan posisis silang dengan kepalan tangan terbuka dibuk lagi dan tangan sudah terkepal.

C. Latihan Langkah Kuda-kuda Silat Menggunakan 8 Arah Mata Angin
      Gerakkan pertama sampai gerakkan ke empat dengan menggunkan kuda-kuda samping, yaitu kaki kiri di depan kaki kanan di belakang posisi badan dalam keadaan lurus, kaki kiri di depan kaki kanan di belakang posisi dalam keadaan serong kekiri dan begitu juga sebaliknya.
   Gerakkan ke lima sampai gerakkan ke delapan menggunakan kaki dapan di depan dan kaki kiri di belakang keadaan dalam posisi kaki kiri di luruskan dan kaki kanan ditekukkan posisi badan sedikit condong ke depan dan begitu juga sebaliknya

D. Pola Langkah Dalam Pencak Silat
1.     Pola langkah lurus
Merupakan gerak langkah yang membentuk garis lurus ,baik langkah maju maupin langkah mundur, yang mana pelaksanaanya dimulai dari salah satu kuda-kuda (kuda-kuda tengah).
2.    Pola langkah zikzak
Merupakan gerak langkah yang membentuk  mata gergaji atau pola zig-zag,yang mana pelaksanaanya dimulai dari sikap pasang dengan pola langkah serong
3.    Pola langkah ladam atau huruf  U
Pelaksanaanya dimulai dari sikap awal tegak ,gerakkan kaki kesamping kanan,di ikuti kaki kiri menutup  (merapat),kemudian kaki kiri maju,kaki di tarik kembali dan merapat kemudian di gerakan  samping kiri.kaki kanan ditarik dirapatkan ,kemudian dilangkahkan kedepan,dan kaki kanan ditarik    kembali merapat  seperti sikap awal.
4.    Pola langkah segi tiga
Pelaksanaanya berdiri di titik 0,geser kaki kanan ke titik 1,ikuti kaki kiri ke titik 2,lanjutkan ke titik  4,lanjutkan juga ke titik 4 dan 5(berat badan di titik 5)tarik kaki kanan ke titik 6,kaki kanan ketitik 7 dengan kuda-kuda depan ,tarik kaki kanan keposisi awal.
5.    Pola langkah huruf S
Berdiri dengan posisi titik menghadap sesui dengan arah yang di tunjukan,geser kaki kanan ke arah  berat badan ke di kaki kanan,ikkuti kaki kiri, kaki kiri ke titik 3 berat badan di kaki kiri selanjutnya cabut kaki kanan lewati kaki kiri sampai di titik 4,kaki kanan yang di titik 4di titik 5 putar di tempat, sementara kaki kiri yang ada di titik 3 injit,gugus kaki kiri lewat tanda panah dengan jalur titik 6 sampai di titik.
6.    Pola langkah segi 4
 Pelaksanakannya bisa memakai kombinasi kuda-kuda tengah ,samping,dan belakang.

E.  Pukulan Dalam Pencak Silat
1.     Lurus 
Pukulan dengan salah satu tangan memukul kearah depan, sasaran yaitu dada si lawan. Dan tangan satunya lagi menutup arah point,  yaitu sasaran perut keatas.

2.    Bandul
Mengayunkan tangan salah satunya berbentuk kepalan kearah sasaran ulu hati, dan tangan yang satu lagi tetap menutup arah sasaran lawan ke dia.

3.    Tegak 
Sasarannya adalah bahu atau sendi bahu bagian kanan (lawan yang dengan kita yang saling berhadapan, jadi sama saja dengan bahu sebelah kiri yang menjadi sasaran


4.    Melingkar
Sasarannya adalah pinggang lawan


F. Tendangan Dalam Pencak Silat
1.     Tendangan lurus kedepan  yaitu dengan hentakan telapak kaki sejajar dengan bahu

2.    Tendangan melingkar yaitu dengan hentakan punggung kaki

3.    Tendangan berbentuk huruf T yaitu dengan tendangan samping menggunakan hentakan telapak kaki


4.    Tendangan samping yaitu menendang dengan punggung kaki.


 G. TANGKISAN DALAM PENCAK SILAT
1.     Tangkisan dalam
      Tangkisan dari luar ke dalam sejajar dengan bahu

2.    Tangkisan luar
      Tangkisan dari dalam ke luar sejajar dengan bahu

3.    Tangkisan atas
       Tangkisan dari bawah ke atas, untuk melindungi kepala dari serangan

4.    Tangkisan bawah
      Tangkisan dari atas kebawah

Ø ASPEK DAN BENTUK
Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
1.     Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.
2.    Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
3.    Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.

4.    Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian aspek ini. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.

Selasa, 15 September 2015

12 Golongan di Padang Mahsyar

“12 GOLONGAN di PADANG MAHSYAR”
BARISAN PERTAMA
Digiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih "Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka
adalah neraka..."

BARISAN KEDUA
Digiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih : "Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan sholat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KETIGA
Mereka berbentuk keledai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking."Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEEMPAT

Digiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka."Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jual beli, maka inilah balasannya dan tempat mereka adalah neraka..."

BARISAN KELIMA
Digiring dari kubur dengan bau busuk dari bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar."Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan durhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula merasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEENAM

Digiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. "Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."



BARISAN KETUJUH

Digiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah."Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEDELAPAN

Digiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KESEMBILAN
Digiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KESEPULUH
Digiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KESEBELAS

Digiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran."Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEDUA BELAS
Mereka digiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: "Mereka adalah orang yang beramal saleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara sholat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat ampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..."

Kamis, 03 September 2015

Struktur Teks Eksemplum “Cinderela Gadis Penyabar”

Struktur Teks
Kalimat dalam Teks
Orientasi
     Zaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis muda bernama Cinderela. Ia tinggal bersama dengan ibu tiri serta dua orang saudari tirinya. Ia sangat cantik dan rajin. Ibu tiri dan dua saudara tiri Cinderela memiliki sifat  marah. Mereka memperlakukan Cinderela dengan tidak sopan dan buruk. Ibu tiri Cinderela suka memerintah Cinderela melakukan pekerjaan rumah yang berat, seperti menyikat lantai, membersihkan tempayan dan dandang, serta mempersiapkan masakan untuk keluarga. Sementara itu, dua saudara tiri Cinderela tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya sibuk bersantai sepanjang hari.
Insiden
     Pada suatu hari Cinderela duduk termenung sambil menangis. Ia memikirkan dua hal yang sedang dihadapainya, yaitu menghadiri pesta kerajaan atau menunggu dan tetap tinggal di rumah seperti perintah ibu tirinya. Cinderela semakin sedih ketika melihat kedua saudara tirinya berangkat dengan memakai baju yang sangat bagus. Mereka berharap dapat menjadi wanita beruntung yang dapat diajak dansa oleh sang pangeran. Kedua saudara tiri Cinderela berangkat ke istana. Mereka meninggalkan Cinderela sendirian di rumah. Tanpa dapat dibendung, air mata Cinderela pun tumpah. Ia pun menangis sedih.
     “Mengapa engkau menangis, Cinderela?” sebuah suara lembut bertanya. Cinderela terkejut dan mendongakkan wajahnya yang semula tertunduk. Ia melihat sosok Ibu Peri berdiri di sampingnya. Dengan gugup ia berkata “Saya ingin ke pesta, tapi saya ditinggal sendiri di sini.” “Hmm”, guman Ibu Peri. “Meskipun kamu diberi pekerjaan yang berat oleh ibumu, kamu selalu melakukannya dengan gembira. Kamu juga tidak pernah mengeluh dan selalu lapang dada. Oleh karena itu, saya juga ingin melihat kamu bahagia dan dapat pergi ke pesta.”
     Dengan ajaib, Ibu Peri mengubah labu yang tumbuh di belakang rumah menjadi kereta. Ia juga mengubah beberapa tikus yang berlarian menjadi kuda penarik kereta beserta seorang sais kereta. Ibu Peri menepuk baju lusuh Cinderela dengan tangannya dan baju lusuh itu pun berubah menjadi gaun yang sangat indah. Ia juga memberi Cinderella sepatu kaca yang sangat cantik. “Sekarang saatnya kamu pergi, Cinderela. Namun, ingat, kamu harus pulang sebelum tengah malam atau kamu akan kembali seperti semula,” Kata Ibu Peri. Cinderela berangkat ke pesta dengan gembira.
     Malam itu benar-benar menjadi malam yang menakjubkan bagi Cinderela. Pangeran mengajaknya berdansa. Tiba-tiba, jam dinding di istana berdentang dua belas kali. Cinderela pun teringat pesan Ibu Peri dan segera berlari ke luar istana secepat yang ia mampu. Dalam ketergesa-gesaannya, salah satu sepatu kacanya tertinggal.
     Beberapa hari kemudian, pangeran kerajaan mengumumkan bahwa ia akan menikahi gadis yang kakinya cocok dengan ukuran sepatu kaca yang tertinggal. Kedua saudara tiri Cinderela mencoba sepatu tersebut, tapi tidak ada yang cocok. Meskipun ia berusaha dengan keras memaksakan kakinya masuk, tetap saja sepatu itu tidak muat. Ketika giliran Cinderela tiba, sepatu itu pas dengan kakinya. Akhirnya, Cinderela pun diboyong ke istana. Sang Pangeran merasa sangat bahagia melihat Cinderela lagi. Mereka kemudian menikah dan hidup bahagia.
Interpretasi
     Kesabaran dan ketabahan yang selama ini dilakukan Cinderela terhadap perbuatan ibu tiri dan kedua saudara tirinya memberi berkah kepadanya. Dengan bantuan Ibu peri, ia dapat datang ke pesta dan bertemu dengan putra mahkota yang akhirnya mempersuntingnya. Sekarang Cinderela dapat tersenyum berkat bantuan Ibu Peri yang baik. 

Selasa, 01 September 2015

Example Of Curriculum Vitae

CURRICULUM VITAE
A.    Personal Data
Name                          : Dwi Prasetyaningsih Maryadi
Place, Date of Birth    : Batam, February 07th, 1992
Gender                        : Female          
Religion                       : Moslem
Marital Status              : Single           
Address                       : Kavling Sambau Jl. Hang Lekiu block J No. 147
Height                         : 162 Cm
Weight                        : 40 Kg
Blood Type                 : B
Phone/Mobile              : 0856-6616-773
Email                           : dwieprasetya32@gmail.com

B.     Formal Education
1999 – 2005                : Elementary School 004 Nongsa
2005 – 2008                : Junior High School 8 Batam
2008 – 2011                : Vocational High School 2 Batam
2011 – 2014                : Accounting Department of Diponegoro University

C.     Work Experience
Jan 10 – May 10          : Account Payable Specialist at Palm Springs Golf & Beach Resort
June 14 – July 15        : Administration at PT Global Process System

Example Of Application Letter

Dwi Prasetyaningsih Maryadi
Jl. Hang Lekiu block J No. 147, Nongsa
Batam, 29432

August 26th, 2015

PT SHIMANO BATAM
Jl. Gaharu LOT 235/236/237
Muka Kuning, Batam – Indonesia

Dear, Sir/Madam

I’m writing to you in response to your advertisement for a Quality System, which appeared in the Batam Pos on Wednesday, August 19th. As you can see from my resume, my experience and qualifications match this position requirements.

I have graduated from Diponegoro University in Accounting Department. I have experience on the job training at Palm Springs Golf & Beach Resort as an Accounts Payable Specialist and 1 year work as an administration at PT Global Process System. To my responsibility as an Administration, I also manage about wages and sallaries of employee and payroll tax. I’m be able to speak english and have some skills as an Accounting Department like operate Myob, Spreadsheet and computer knowledge such as Microsoft Word, Excel, Power Point. I’m interested to be Administration (Quality System) in your company.

Thank you for your time and consideration. I look forward to the opportunity for an interview. I can be reached via telephone number 0856-6616-773 or by email at dwieprasetya32@gmail.com
Your faithfully,



Dwi Prasetya